logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • 3 Reaksi Alergi Makanan pada Anak yang Perlu Diwaspadai

    3 Reaksi Alergi Makanan pada Anak yang Perlu Diwaspadai

         Ketika menjalani program Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), tentunya buah hati Anda perlu mencoba berbagai jenis makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi mereka agar dapat bertumbuh besar dengan sehat. Namun, tidak semua makanan bisa dicerna baik oleh anak; justru, beberapa akan menimbulkan reaksi alergi makanan yang tidak nyaman. Maka dari itu, Anda perlu mewaspadai tanda-tandanya seiring dengan mendorong anak menyantap beraneka ragam makanan supaya bisa mengatasinya.

    Bagaimana Reaksi Alergi Bisa Muncul?

        Pada dasarnya, gejala alergi merupakan reaksi dari tubuh untuk melindungi diri dari zat-zat yang dianggap berbahaya, meski sebenarnya belum tentu demikian. Sebagai respons, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi bernama imunoglobin (IgE) yang kemudian memicu pelepasan histamin dalam jumlah lebih banyak agar bisa menghalau zat tersebut. Adanya histamin inilah yang menyebabkan reaksi alergi karena berbagai faktor, salah satunya makanan.

    Gejala Reaksi Alergi Makanan

         Supaya Anda bisa mengetahui tindakan yang tepat untuk membantu si kecil menjalani program MPASI dengan aman, Anda perlu mengetahui kategori reaksi alergi makanan yang paling sering terjadi. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

    1. Reaksi pada kulit

    Ketika anak alergi dengan makanan tertentu, Anda bisa melihat reaksinya pada penampakan kulit mereka. Menurut dr. Galuh Hardaningsih, Msi.Med, Sp.A (K) selaku Dokter Spesialis Kesehatan Anak di SMC RS Telogorejo, gejala reaksi pada kulit umumnya terlihat pada bentol-bentol atau urtikaria. Selain itu, pada bayi yang usianya masih relatif muda, beliau juga menambahkan bahwa mereka bisa saja mengalami dermatitis atopik atau eksim yang ditandai dengan ruam kemerahan.

    2. Reaksi pada saluran pernapasan

    Reaksi dari alergi makanan tidak hanya bisa menyerang kulit, tapi juga saluran pernapasan anak. Misalnya, anak dapat merasakan gejala sesak napas atau batuk-batuk hebat setelah menyantap makanan tertentu yang bersifat sebagai alergen. 

    Lalu, tidak menutup kemungkinan anak juga bisa mengalami hidung tersumbat dan bersin-bersin sebagaimana pilek. Jika Anda mewaspadai gejala tersebut hanya muncul setelah anak selesai makan, besar kemungkinan itu merupakan alergi terhadap makanan.

    3. Reaksi saluran pencernaan

    Masih berdasarkan informasi dari dr. Galuh Hardaningsih, Msi.Med, Sp.A (K), anak juga bisa mengalami ketidaknyamanan pada bagian perut akibat alergi. Sebab, reaksi alergi makanan juga dapat menyerang saluran pencernaan hingga menimbulkan gejala seperti diare, perut kembung, dan konstipasi. 

    Bahkan, tidak menutup kemungkinan anak akan memuntahkan makanan. Jadi, Anda perlu mewaspadai adanya alergi ketika gejalanya hanya terlihat setelah mereka mencoba makanan tertentu alih-alih semua jenis makanan.

    Apa buah hati Anda sedang menjalani program MPASI? Ketahui reaksi alergi makanan yang sering terjadi di sini supaya mereka tetap merasa nyaman.

    Cara Mengatasi Reaksi Alergi Makanan pada Anak

        Tidak perlu khawatir, reaksi alergi makanan pada anak tidak akan membahayakan nyawa jika diatasi dengan baik. Anda bisa mencoba cara-cara berikut untuk membuat anak merasa lebih nyaman:

    1. Berikan makanan alternatif

    Setelah mengetahui bahwa anak Anda hanya menunjukkan reaksi alergi setelah mencoba beberapa jenis makanan, Anda bisa mencoba memberikan makanan pengganti. Misalnya, kalau anak Anda alergi terhadap hidangan laut, Anda dapat mengganti menu makanan dengan sumber protein hewani lainnya seperti daging ayam.

    2. Konsumsi obat anti-alergi untuk anak

    Apabila Anda kesulitan menemukan jenis makanan tertentu yang memicu reaksi alergi pada anak, Anda tidak perlu panik. Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa mendorong anak untuk mengonsumsi obat anti-alergi, contohnya antihistamin. Akan tetapi, pastikan obat pilihan Anda dikonsumsi oleh anak kecil agar mereka terlindungi dari efek samping yang tidak diinginkan.

    3. Konsultasikan ke dokter

    Lalu, bagaimana jika anak terus menunjukkan gejala alergi, dan bahkan sulit disembuhkan? Di saat seperti ini, Anda perlu berkonsultasi dengan ahli kesehatan profesional. 

    Untuk Anda yang berdomisili di sekitar Semarang, Anda bisa menjadwalkan waktu konsultasi dengan Poli Kesehatan Anak di SMC RS Telogorejo untuk mengetahui pemicu alergi anak dan langkah-langkah yang perlu diterapkan. Selain itu, Anda juga bisa memantau perkembangan terkini anak secara berkala dengan bantuan dokter yang ahli supaya mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan gizi bebas dari alergi.

    Paparan terhadap berbagai jenis makanan memang penting untuk kesuksesan program MPASI karena di sinilah anak bisa mencukupi nutrisi sekaligus mempelajari kebiasaan makan yang sehat. Namun, Anda tidak perlu khawatir jika ada reaksi alergi makanan karena sekarang Anda sudah mengetahui tanda-tandanya dan apa yang perlu dilakukan. Salah satu caranya, Anda dapat mengunjungi langsung lokasi SMC RS Telogorejo, atau buat jadwal konsultasi lewat website dan nomor contact center.

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream