logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Anak Lebih Suka Makan Cemilan Daripada Nasi, Apa Solusinya?

    Anak Lebih Suka Makan Cemilan Daripada Nasi, Apa Solusinya?

         Banyak anak yang sulit makan atau tidak mau mengonsumsi makanan berat seperti nasi dan sumber energi lainnya. Jika begini, biasanya mereka akan lebih banyak makan cemilan. Padahal, dalam proses tumbuh kembangnya, anak-anak membutuhkan banyak tenaga untuk beraktivitas dan bergerak.

    Tanpa menyantap karbohidrat sebagai sumber energi utama, mereka mungkin menjadi cepat lemas. Dari sana, anak mungkin mengalami masalah kesehatan, apalagi jika mereka sudah mulai menjalankan ibadah puasa. Lalu, bagaimana solusi yang dapat Anda lakukan sebagai orang tua? Simak tips-tipsnya di bawah ini!

    Kandungan Penting dalam Nasi

    Nasi adalah sumber energi utama karena 90% dari total kandungannya adalah karbohidrat, 8% di antaranya merupakan protein, dan 2% sisanya adalah asam lemak omega-6. Komposisi ini membuat nasi menjadi sumber tenaga bagi manusia. Selain itu, kandungan lain yang terdapat dalam nasi adalah asam folat, fosfor, magnesium, mangan, niasin, selenium, tiamin, dan zat besi. Jadi, nasi itu tidak sepenuhnya buruk, kok, apabila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, terlebih untuk mendukung perkembangan sang anak.

    Cara Mengatasi Anak Lebih Suka Makan Camilan Daripada Nasi

    Sebagai orang tua yang mempunyai anak lebih suka makan cemilan daripada nasi, Anda mungkin bingung bagaimana cara mengatasinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan.

    1. Perkenalkan sumber karbohidrat pengganti

    Sebenarnya, Anda tidak harus memberinya nasi sebagai sumber energi utama, lho! Ada banyak varian karbohidrat lain yang bisa jadi alternatif, seperti ubi, kentang, roti, dan sebagainya. Si kecil mungkin saja lebih suka beberapa pengganti nasi tersebut. Cobalah memperkenalkan aneka makanan pokok itu kepadanya supaya kebutuhan energi mereka terpenuhi dan perkembangannya dapat berlangsung secara maksimal.

          2. Sajikan nasi dengan menarik

    Anda mungkin sudah mencoba memberikan berbagai sumber energi pengganti nasi, tapi ujung-ujungnya si kecil tetap makan cemilan. Kalau hal ini terjadi, Anda mungkin bisa menyajikan nasi dengan bentuk atau visual yang menarik perhatian mereka. Contohnya, Anda bisa pakai pewarna alami supaya si kecil tidak menyadari bahwa yang diberikan kepadanya adalah bulir-bulir nasi. Alternatif lainnya adalah dengan mengolah nasi menjadi aneka ragam bentuk yang lucu, seperti dicetak menyerupai karakter kegemarannya.

          3. Perkaya nasi dengan bumbu dan lauk lain

    Dibandingkan dengan snack, nasi mungkin memiliki rasa yang kurang memuaskan di lidah si kecil. Hal ini bisa Anda siasati dengan memperkaya nasi dengan bumbu tertentu, misalnya santan atau curry. Dengan begini, nasi jadi terasa lebih gurih dan menghasilkan warna yang menarik perhatian si kecil.

    Supaya anak semakin tertarik untuk melahap nasi buatan Anda, sajikan makanan sumber energi tersebut dengan aneka lauk di sampingnya. Misalnya, Anda bisa mengolah ayam tanpa tulang yang nikmat dengan bumbu lada hitam, dipadukan dengan brokoli goreng yang renyah. Selain rasanya yang memikat, lauk tersebut juga akan memberikan variasi warna pada hidangan mereka.

         4. Atur jam mengemil anak

    Apakah selama ini Anda tidak memberikan batasan waktu makan cemilan pada anak? Jika iya, dapat dipahami mengapa mereka lebih suka mengemil daripada makan karbohidrat. Untuk menghentikan kebiasaan ini, cobalah mengatur jam mengemil anak. Contoh waktu mengemil yang bisa Anda tiru adalah di antara waktu makan pagi dan makan siang, lalu di antara makan siang dan makan sore.

    Lalu, jangan lupa untuk memperhatikan jenis cemilan yang Anda berikan pada mereka. Orang tua yang baik tentu akan berusaha menyediakan snack sehat, seperti buah, keju, dan salad, alih-alih memberinya keripik kentang atau gorengan. Anda juga bisa membiasakan diri untuk memiliki waktu makan yang sama dengannya sehingga mereka akan merasa bahwa makan (termasuk menyantap makanan berat) adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang normal.

    Laughing asian brother sitting at breakfast table with sister eating. family enjoying mealtime together at home.

         5. Perhatikan porsi nasi yang disajikan

    Nasi memang menjadi sumber energi yang bagus untuk tumbuh kembang si kecil. Akan tetapi, memberikan nasi dalam jumlah yang banyak juga dapat meninggalkan efek negatif pada anak, misalnya seperti mual, muntah, hingga obesitas. Untuk itu, berikan nasi dalam porsi sedikit karena mereka akan menyantap cemilan lain di antara jam makan. 

     

         Menjadi orang tua memang selalu menghadirkan tantangan baru setiap harinya, misalnya ketika memiliki anak yang lebih senang makan cemilan daripada nasi. Tenang, Anda bisa mengatasi masalah ini dengan memberinya sumber energi alternatif selain nasi, mengubah tampilannya, memperkaya rasa, mengatur jam mengemil, hingga mengurangi porsinya.

    Untuk Anda yang masih kesulitan menerapkan beberapa cara di atas, silakan berkonsultasi lebih lanjut dengan dr. Rina Pratiwi, Sp. A (K) selaku narasumber dan dokter anak di SMC RS Telogorejo. Lakukan reservasi online di website SMC RS Telogorejo atau hubungi contact center kami di nomor 024 8646 6000.

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream