Hipertensi Adalah Penyakit Tekanan Darah Tinggi, Apa Penyebabnya?
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hipertensi adalah penyakit penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Hipertensi menduduki peringkat ketiga, tepat setelah stroke dan TBC. Dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia tercatat mencapai 34,1% dari total keseluruhan penduduk di atas usia 18 tahun. Itu artinya, terdapat setidaknya 63.309.620 kasus hipertensi di Indonesia.
Masih dari data yang sama, diketahui bahwa angka kematian akibat penyakit hipertensi di Indonesia telah mencapai 427.218. Ini menunjukkan bahwa penyakit hipertensi sudah menjadi masalah yang begitu serius. Terlebih, hipertensi adalah silent killer atau penyakit yang tidak menimbulkan gejala khusus, namun begitu terjadi komplikasi, dampaknya bisa fatal. Lalu, sebenarnya apa penyebab dari penyakit hipertensi ini?
Penyebab hipertensi yang perlu diwaspadai
Sebenarnya, hipertensi dibagi menjadi dua jenis, yakni hipertensi primer dan sekunder. Keduanya memiliki penyebab yang berbeda. Hipertensi primer sering kali tidak diketahui penyebab pastinya. Jenis ini berkembang perlahan dalam tubuh dan bisa bertambah parah jika tidak segera ditangani.
Sedangkan, hipertensi sekunder terjadi karena terdapat gangguan di dalam tubuh, yang kemudian menyebabkan tekanan darah di atas normal. Berikut adalah beberapa jenis kondisi yang bisa memicu terjadinya hipertensi sekunder:
- Gangguan pada ginjal;
- Gangguan pernapasan saat tidur;
- Problem pada kelenjar tiroid;
- Kelainan pembuluh darah;
- Penggunaan jenis obat-obatan tertentu (pil KB, pereda nyeri, dan dekongestan).
Berbeda dari hipertensi primer yang terjadi secara bertahap, hipertensi sekunder terjadi secara mendadak dan bisa langsung masuk ke kondisi kritis.
Faktor meningkatnya risiko hipertensi
Meski kebanyakan kasus hipertensi tidak memiliki penyebab yang jelas, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, yaitu:
- Keturunan
Beberapa orang secara genetik memiliki peluang lebih besar untuk terkena hipertensi. Ini mungkin berasal dari mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua.
- Gaya hidup tidak sehat
Terlalu sering mengonsumsi junk food, merokok, dan minum alkohol, serta kurang aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko hipertensi.
- Perubahan fisik
Pertambahan berat badan yang drastis bisa menyebabkan beberapa masalah jantung dan hipertensi adalah salah satunya.
- Usia
Usia yang menua juga merupakan salah satu faktor risiko hipertensi. Ketika usia bertambah tua, ginjal akan mengalami penurunan fungsi. Ketika fungsi ginjal menurun, keseimbangan garam dan cairan tubuh pun terganggu. Akibatnya, tekanan darah akan lebih mudah naik.
Gejala-gejala hipertensi
Hipertensi adalah the silent killer karena tidak menunjukkan gejala yang jelas. Banyak orang tidak merasakan gejala apa pun atau muncul gejala, tapi dikaitkan dengan masalah lain. Misalnya, sering sakit kepala, tapi dianggap sebagai tanda kelelahan saja. Beberapa gejala awal hipertensi adalah mimisan, sakit kepala, nyeri dada, sesak napas, hingga aritmia.
Tidak jarang, diperlukan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun hingga tanda-tanda ringan tersebut mencapai tingkat yang cukup parah sehingga gejalanya menjadi jelas. Sayangnya, sering kali hal tersebut terjadi saat sudah terjadi komplikasi.
Kapan harus ke dokter?
Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala muncul secara berulang. Saat konsultasi, dokter biasanya akan langsung memeriksa riwayat kesehatan dan faktor risiko. Untuk bisa menentukan hipertensi atau tidak, dokter tentunya harus memeriksa tekanan darah Anda dengan tensimeter. Pra-hipertensi atau hipertensi awal ditandai dengan tekanan sistolik sekitar 120-139 mmHg. Dalam kondisi ini, pasien akan langsung diberi pengobatan.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan
Meski gejalanya sering kali tidak terdeteksi, hipertensi adalah penyakit yang dapat dicegah. Kunci pencegahan hipertensi terletak pada gaya hidup sehat. Perbanyaklah mengonsumsi makanan sehat dan kaya serat. Kurangi konsumsi garam, batasi maksimal 5 gram tiap harinya. Usahakan juga untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Hipertensi adalah penyakit mematikan yang sering kali sulit dideteksi. Jika Anda memiliki faktor risiko hipertensi, jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan jantung. RS Telogorejo menghadirkan paket pemeriksaan Healthy Life yang mencakup pemeriksaan kolesterol, gula darah puasa, HDL, LDL, trigliserida, dan asam urat untuk membantu memantau kondisi kesehatan Anda. Informasi lengkap mengenai harga dan ketentuan pemeriksaan, silakan kunjungi Instagram @rs.telogorejo atau hubungi customer service kami di nomor 0816666340.
Leave a reply →