Perbedaan EEG Kepala Nginap dan Tanam untuk Diagnosis Epilepsi
Penyakit epilepsi merupakan gangguan pada saraf yang dapat mempengaruhi kerja otak. Akibatnya, penderita mengalami serangan kejang berulang. Meskipun sudah lama ada, tetapi para ahli medis sampai saat ini belum mendapat jawaban pasti atas penyebab penyakit satu ini sebab faktornya cukup kompleks.
Memang, epilepsi masih menjadi tantangan dalam dunia medis, tetapi peningkatan diagnosisnya saat ini sudah berkembang melalui sebuah inovasi teknologi bernama Elektroensefalografi (EEG). Yuk, simak penjelasan terkait EEG Kepala di bawah ini!
Apa Itu EEG Kepala?
EEG merupakan teknologi medis yang dapat digunakan untuk merekam dan mendeteksi aktivitas listrik di dalam otak. Proses perekaman ini melibatkan beberapa elektroda di sejumlah titik. Data yang dihasilkan dari EEG Kepala akan berguna bagi paramedis untuk mendiagnosis gangguan yang mungkin muncul di otak, seperti gangguan tidur, cedera otak, epilepsi, dan lain-lain. Dengan adanya EEG, dokter dapat mengambil tindakan medis secara tepat untuk pasien yang membutuhkan penanganan segera.
Mengenal 2 Jenis EEG
EGG Kepala terbagi menjadi dua jenis dan setiap jenisnya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yuk, kita simak selengkapnya di sini!
1. EEG nginap
EEG nginap adalah jenis EGG yang perekamannya biasanya semalam. Hal ini dilakukan untuk menganalisis aktivitas listrik di otak selama Anda beristirahat. Oleh sebab itu, EEG Kepala ini juga biasanya dikenal dengan sebutan EEG tidur atau studi tidur.
EEG ini merupakan tindakan medis yang cukup aman. Sebab, tidak perlu adanya pemasangan elektroda ke dalam otak. Namun, di saat yang sama hal ini membuat perekaman aktivitas hanya terbatas pada permukaan otak saja.
2. EEG tanam
EEG tanam merupakan prosedur EEG Kepala dengan penanaman elektroda untuk merekam aktivitas listrik otak dengan tingkat detail yang lebih tinggi. Pemasangan elektroda biasanya biasanya digunakan pada pasien dengan epilepsi yang sudah tidak bisa ditolong dengan pengobatan biasa.
Mengingat adanya pemasangan elektroda yang merupakan prosedur invasif, maka risikonya lebih besar daripada jenis EEG sebelumnya. Namun, detail perekaman aktivitas di dalam otak akan lebih mendalam.
Manfaat Pemeriksaan EEG untuk Epilepsi
Tindakan medis pemeriksaan EEG Kepala memang sering diterapkan untuk penderita epilepsi sebab bisa membawa dampak yang bermanfaat, baik bagi dokter maupun pasien, meliputi:
1. Mengetahui penyebab epilepsi kebal obat
Untuk kasus epilepsi yang sudah tidak responsif pada pengobatan konvensional, EEG Kepala, terutama EEG tanam dapat membantu dokter mengetahui sisi otak yang memunculkan aktivitas epilepsi persisten. Dengan begitu, dokter dapat mempertimbangkan tindakan lanjutan.
2. Mencegah dampak buruk epilepsi berkelanjutan
Kejang epilepsi memiliki potensi untuk merusak kognisi dan mempengaruhi kualitas hidup penderita. Melalui EEG yang dapat memantau aktivitas otak secara berkala, maka dokter dapat mendeteksi risiko awal dan penanganan yang lebih cepat terhadap kejang. Dengan tindakan yang tanggap, maka durasi dan intensitas kejang dapat berkurang sehingga risiko kerusakan otak dapat berkurang.
3. Menghasilkan diagnosis yang lebih akurat
Melalui perekaman dan analisis aktivitas otak dengan teknologi yang canggih EEG Kepala, maka diagnosis epilepsi akan jauh lebih akurat. Prosedur EEG dapat membantu dokter mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang lokasi epilepsi di otak, jenis, pola, hingga frekuensinya. Dengan begitu, dokter dapat menentukan perencanaan pengobatan yang lebih tepat sesuai dengan kondisi spesifik pasien.
Persiapan Penting sebelum EEG
Sebelum melakukan pemeriksaan EEG, ada beberapa persiapan penting yang perlu Anda lakukan sebagai pasien. Pertama, keramas cukup dengan shampoo tanpa produk tambahan lain seperti kondisioner, gel, dan sejenisnya. Informasikan juga kepada dokter, apa saja obat-obatan medis atau herbal yang sedang Anda konsumsi. Selain itu, penting juga untuk menghindari kafein dan menjaga waktu tidur.
Tindakan EEG kepala, baik EEG nginap atau tanam, sama-sama memberikan kontribusi yang penting dalam penanganan epilepsi. Bedanya, kedua jenis EEG ini diterapkan sesuai dengan kondisi pasien. Untuk mengetahui metode yang pasti, tentunya dibutuhkan peran seorang ahli medis. Apalagi, EEG merupakan tindakan krusial yang diterapkan di bagian vital, yakni otak.
Jika Anda memiliki masalah epilepsi atau gangguan otak lain, maka segera periksakan diri ke dokter poli bedah syaraf di SMC RS Telogorejo. Pertama-tama, kunjungi situs web SMC RS Telogorejo dan cari informasi lebih lanjut. Jika ada kesulitan, hubungi pusat kontak kami di 024 – 8646 6000.
Leave a reply →