Radang Usus Kolitis Ulseratif, Bagaimana Cara Mengatasi ?
Kolitis ulseratif (ulcerative colitis) merupakan salah satu jenis penyakit radang usus yang menyebabkan peradangan dan luka pada saluran pencernaan. Kondisi ini menyerang lapisan terdalam usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung dengan anus (rektum). Gejala penyakit ini umumnya muncul secara perlahan-lahan.
Penyakit yang pertama kali ditemukan pada abad ke-19 ini berpotensi mengarah pada komplikasi yang fatal. Walau belum ada obat khusus, perawatan bagi penderita kolitis ulseratif dapat mengurangi gejala dan memungkinkan remisi untuk jangka waktu yang panjang.
Penyebab penyakit kolitis ulseratif
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan penyakit ini. Dugaan terkuat penyebab kolitis ulseratif adalah reaksi autoimun yang abnormal, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat di saluran pencernaan.
Lingkungan tampaknya turut menjadi faktor yang memicu kondisi ini, seperti stres dan virus. Ada pula dugaan bahwa kolitis ulseratif disebabkan oleh penggunaan pil KB, obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), dan antibiotik.
Gejala penyakit kolitis ulseratif
Gejala yang dialami oleh penderita ulcerative colitis bisa berbeda satu sama lain, tergantung tingkat keparahan dan letak terjadinya peradangan. Gejala tersebut dapat berupa:
- Diare, disertai darah, lendir, atau nanah
- Nyeri atau kram pada perut
- Nyeri pada rektum
- Rasa lelah
- Demam
- Tidak mampu buang air besar meski timbul dorongan untuk buang air besar
- Penurunan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Tumbuh kembang terhambat (pada penderita anak)
Indikasi penyakit di atas dapat hilang timbul karena kolitis ulseratif adalah penyakit kambuhan. Diyakini bahwa orang yang menderita kondisi ini mengalaminya seumur hidup, namun diselingi oleh periode-periode remisi.
Periode remisi adalah rentang waktu ketika gejala penyakit menjadi lebih ringan atau tidak timbul sama sekali. Periode ini dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Masa ini dapat diikuti dengan munculnya kembali gejala, yang dikenal sebagai periode relaps.
Faktor risiko penyakit kolitis ulseratif
Kolitis ulseratif dapat dialami siapa saja, namun terdapat klasifikasi faktor risiko sebagai berikut.
- Faktor usia
Kolitis ulseratif paling sering ditemukan pada kelompok usia 15 sampai 30 tahun, dengan peluang yang sama antara pria dan wanita.
- Faktor keturunan
Adanya riwayat penyakit kolitis ulseratif dalam keluarga meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Keluarga dalam hal ini meliputi orang tua kandung dan saudara kandung.
Diagnosis penyakit kolitis ulseratif
Pada awal kunjungan, dokter akan bertanya seputar gejala yang dialami dan adanya riwayat penyakit dalam keluarga. Lalu, dilakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang. Tes yang dilaksanakan dapat terdiri atas:
- Kolonoskopi
Prosedur kolonoskopi bertujuan untuk melihat rongga usus besar dan dinding bagian dalam usus. Usus besar penderita kolitis ulseratif memiliki ciri tertentu yang menunjukkan adanya penyakit radang usus.
- Pemeriksaan sampel tinja
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi sel darah putih. Seseorang diduga menderita kolitis ulseratif jika jumlah sel darah putih pada tinja melebihi kadar normal. Dalam proses ini, diadakan biopsi atau pengambilan sedikit jaringan usus besar untuk uji laboratorium.
- Tes darah
Pemeriksaan pada darah dapat memberikan gambaran lebih lengkap mengenai kondisi tubuh. Melalui tes darah, dapat diketahui apabila kolitis ulseratif mengakibatkan kondisi lain, misalnya anemia. Pemantauan perkembangan penyakit juga dapat dilakukan lewat tes darah, mengingat kondisi ini merupakan penyakit kambuhan.
Pengobatan
Kolitis ulseratif atau ulcerative colitis merupakan penyakit yang belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Proses pengobatan dilakukan dengan tujuan meringankan gejala penyakit, terutama saat kambuh. Dokter biasanya memberikan langkah penanganan seperti:
- Obat untuk mengurangi peradangan.
- Obat untuk menekan respons imun yang memicu peradangan (imunosupresan).
- Tindakan operasi jika sering mengalami kambuh yang tidak bisa ditangani obat-obatan.
- Rekomendasi perubahan gaya hidup, misalnya mengonsumsi makanan rendah lemak, membatasi konsumsi susu, hingga menghindari minuman keras dan rokok.
Kapan waktunya pergi ke dokter?
Segera periksakan diri jika mengalami perubahan signifikan dalam kebiasaan buang air besar atau menunjukkan gejala seperti:
- BAB disertai darah, lendir, atau nanah
- Nyeri perut
- Diare berkepanjangan, tidak bisa ditangani obat-obatan yang dijual bebas
- Diare yang mengakibatkan bangun dari tidur
- Demam selama lebih dari satu atau dua hari
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. SMC RS Telogorejo siap untuk menangani persoalan kesehatan yang dialami, termasuk untuk kondisi kolitis ulseratif atau ulcerative colitis. Dapatkan informasi seputar layanan yang tersedia melalui Instagram @rs.telogorejo. Reservasi pun mudah untuk dilakukan dengan adanya hotline 024 8646 6000 atau WhatsApp 0816666340.