Saraf Kejepit Susah Sembuh, Ini Solusinya!
Rasa sakit akibat saraf kejepit menimbulkan ketidaknyamanan yang luar biasa, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun gejalanya bisa cukup parah, mengatasi saraf kejepit tidak selalu mudah. Proses penyembuhan mungkin memerlukan waktu dan pendekatan yang tepat. Karenanya, penting untuk memahami penyebabnya dan mencari pengobatan yang efektif agar rasa sakit tersebut bisa sembuh. Simak di sini!
Penyebab Saraf Kejepit
Saraf kejepit bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan perubahan atau kerusakan pada struktur di sekitar saraf, umumnya karena hal-hal berikut:
1. Trauma pada tulang belakang
Salah satu penyebab utama saraf kejepit adalah trauma pada tulang belakang. Ini bisa terjadi akibat kecelakaan, jatuh, atau cedera saat berolahraga. Trauma ini bisa menyebabkan kerusakan pada cakram tulang belakang yang berfungsi sebagai bantalan antara vertebra, sehingga mengakibatkan herniasi atau pergeseran yang menekan saraf.
2. Tumor
Tumor yang tumbuh di area tulang belakang dapat menyebabkan tekanan pada saraf-saraf yang ada di sekitarnya. Tumor ini bisa bersifat jinak maupun ganas dan bisa mengganggu fungsi normal saraf, sehingga memicu gejala saraf kejepit.
3. Obesitas
Obesitas adalah faktor risiko signifikan untuk terjadinya saraf kejepit. Penumpukan lemak yang berlebihan bisa menambah beban pada tulang belakang dan struktur sekitarnya, termasuk cakram intervertebral. Hal ini bisa menyebabkan cakram tersebut mengalami degenerasi atau penurunan fungsi, yang akhirnya menekan saraf.
4. Penuaan dan Penurunan Regenerasi Tulang
Seiring bertambahnya usia, cakram tulang belakang cenderung kehilangan kandungan airnya dan menjadi kurang elastis. Penurunan kualitas cakram ini membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan dan robekan, yang dapat menyebabkan saraf kejepit. Proses penuaan ini mengurangi kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan meregenerasi struktur tulang belakang, memperburuk risiko saraf kejepit.
Pengobatan untuk Saraf Kejepit
Menangani saraf kejepit memerlukan pendekatan yang komprehensif, tergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebabnya. Berikut beberapa metode pengobatan yang bisa digunakan untuk mengatasi saraf kejepit:
1. Konsumsi obat dan injeksi
Untuk rasa sakit yang ringan, obat pereda nyeri seperti acetaminophen, ibuprofen, atau naproxen sodium bisa meredakannya. Namun, jika gejalanya tidak kunjung membaik, dokter mungkin akan merekomendasikan suntikan kortikosteroid. Suntikan ini bertujuan untuk mengurangi peradangan di sekitar saraf dan memberikan bantuan nyeri jangka panjang.
Kemudian, jika saraf kejepit disertai dengan kejang otot, dokter dapat meresepkan obat pelemas otot untuk mengurangi ketegangan pada otot-otot sekitar saraf yang terjepit. Sebagai alternatif terakhir, dokter bisa mempertimbangkan penggunaan opioid jangka pendek untuk mengatasi rasa sakit yang sangat parah.
2. Fisioterapi
Fisioterapi adalah metode pengobatan yang sering direkomendasikan untuk saraf kejepit. Terapi ini melibatkan latihan dan teknik khusus yang dirancang untuk menguatkan otot-otot di sekitar tulang belakang, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi tekanan pada saraf. Fisioterapi juga bisa membantu memperbaiki postur tubuh dan teknik gerakan untuk mencegah kekambuhan saraf kejepit di masa depan.
3. Terapi pain management
Terapi pain management mencakup teknik-teknik untuk mengelola nyeri, termasuk penggunaan alat bantu, teknik relaksasi, dan metode non-obat untuk membantu mengurangi dampak nyeri pada kehidupan sehari-hari.
4. Operasi
Operasi biasanya dipertimbangkan jika metode pengobatan konservatif tidak memberikan hasil yang memadai setelah enam minggu. Beberapa jenis operasi untuk saraf kejepit meliputi:
- Diskektomi: Mengangkat bagian dari cakram yang herniasi untuk mengurangi tekanan pada saraf.
- Laminektomi: Mengangkat bagian dari tulang belakang (lamina) untuk memberikan lebih banyak ruang bagi saraf.
- Fusion tulang belakang: Menggabungkan dua atau lebih vertebra untuk menghilangkan gerakan di area yang terkena dan mengurangi tekanan pada saraf.
- Discectomy minimally invasive: Teknik bedah yang lebih modern dan minim invasif untuk mengatasi herniasi cakram tanpa memerlukan pemotongan besar.
Mengatasi saraf kejepit yang sulit sembuh memerlukan penanganan yang tepat dan melibatkan bantuan dari tenaga medis yang berkompeten. Jika Anda mengalami gejala saraf kejepit yang tidak kunjung membaik, penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan. Di RS Telogorejo, dr. Lucia Parti Suryani, Sp. S siap memberikan penanganan terbaik untuk masalah saraf kejepit Anda.
Jangan biarkan rasa sakit menghalangi aktivitas Anda. Untuk konsultasi dan treatment lebih lanjut, jadwalkan kunjungan Anda dengan dokter spesialis kami melalui reservasi online atau hubungi contact center kami di 02486466000. Tim kami akan siap membantu Anda dalam setiap langkah menuju pemulihan!
Leave a reply →