Seminar Bedah Epilepsi dan Parkinson Menuju Surakarta
Perkembangan dalam ilmu saraf atau neurosains sangatlah pesat. Ada banyak pengetahuan baru yang diperoleh, yang bahkan beberapa di antaranya sudah diterapkan dalam penanganan kasus klinis. Dahulu banyak yang berpendapat bahwa saraf adalah sel yang tidak dapat tumbuh lagi dan kerusakannya tidak dapat diperbaiki sehingga penyakit saraf menjadi sulit disembuhkan. Namun seiring dengan perkembangan neurosains, khususnya dalam hal penelitian, pendapat, ataupun teori terdahulu perlahan-lahan mulai terkikis.
SMC RS Telogorejo bekerja sama dengan Rumah sakit Dr. OEN Surakarta menyelenggarakan seminar medis bertajuk “Kemajuan Teknologi Terkini dalam Penanganan Parkinson dan Epilepsi melalui Diagnosis dengan Peran Magnetic Resonance Imaging (MRI)” pada hari Sabtu (4/5) di Gedung Twin Towers Rumah Sakit Dr. OEN Surakarta. Seminar yang dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta dokter dari Rumah Sakit di Solo dan sekitarnya ini, diisi oleh Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin, Sp.BS, Ph.D (K) dan dr. M. Thohar Arifin, Ph.D, PAK, Sp.BS yang merupakan dokter spesialis bedah saraf SMC RS Telogorejo. Selain itu, dr. Novianto, S.H., M.Sc. dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surakarta memaparkan Kode Etik Kedokteran dalam Teknologi Penanganan Parkinson dan Epilepsi.
Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Dr. OEN Surakarta, dr. Agus Soedomo, Sp.S (K) juga memberi paparan mengenai seluk-beluk penyakit epilepsi hingga tindakan bedah untuk penanganannya. Menurut dr. Agus, MRI merupakan teknik kunci untuk mengevaluasi penderita epilepsi sebelum tindakan pembedahan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Rumah Sakit Dr. OEN Surakarta, dr. William Tanyo, M.Kes dan Medical Advisory Corporate Yayasan Kesehatan Telogorejo, dr. Retnoningsih mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta seminar dan berharap agar seminar ini bermanfaat serta dapat segera diimplementasikan oleh para peserta.
Leave a reply →