5 Cara Mencegah Gejala Cacingan pada Anak dan Penanganannya
Cacingan memang menjadi penyakit yang kerap menghampiri anak kecil. Hal ini disebabkan oleh kesadaran yang belum terbentuk dalam diri buah hati Anda. Padahal, cacingan bisa mengganggu tumbuh kembang anak bila dibiarkan begitu saja. Lantas, bagaimana cara penanganan yang tepat? Baca terus artikel ini karena kami akan menjelaskan gejala cacingan, cara menangani, hingga pencegahannya!
Gejala Cacingan pada Anak
Ada beberapa cara yang bisa menjadi tanda ketika anak Anda mengalami cacingan. Perhatikan, apakah si kecil mengalami gatal-gatal pada bagian anus karena ini biasanya menandakan bahwa anak terkena cacing kremi. Ciri-ciri lainnya yang umum terjadi adalah sakit perut, sebab cacing-cacing tersebut memang menyerang sistem pencernaan. Ketika anak mengalami gatal di area anus dan sakit perut, maka gejala berikutnya adalah sulit tidur.
Gejala berikutnya yang menandakan bahwa si kecil sedang mengalami cacingan adalah kondisi tubuh tetap kurus, meski porsi makannya banyak. Bila dibiarkan terus-menerus, maka tidak menutup kemungkinan anak akan menderita anemia, sebab cacing-cacing tersebut bisa menyerap zat besi. Lalu, anak yang cacingan juga terkadang mengalami ruam kulit, meski hal ini sangat jarang terjadi.
Cara Menangani Cacingan pada Anak
Untuk mengatasi masalah cacingan pada anak, Anda bisa memberikan berbagai jenis obat, mulai dari sirop, tablet kunyah, atau tablet. Beberapa obat cacing yang bisa Anda berikan pada si kecil, antara lain albendazole, praziquantel, mebendazole, ivermectin, atau pyrantel pamoate. Berikan obat-obatan tersebut setiap 6 bulan sekali supaya anak bisa terhindar dari cacingan yang mengganggu tumbuh kembangnya.
Cara Mencegah Gejala Cacingan Anak
Setelah tahu gejala dan cara penanganannya, kini Anda mesti menyimak apa saja cara pencegahan yang bisa dilakukan. Mudah, kok, simak kelima caranya di bawah ini, yuk!
-
Hindari makanan yang kurang matang
Salah satu penyebab anak terkena cacingan adalah karena terlalu sering mengonsumsi makanan setengah matang. Supaya si kecil bisa terhindar dari hal ini, upayakan untuk selalu memasak menu makanan yang ramah perut anak. Makanan yang dimasak dengan baik akan membuat telur dan bakteri di dalamnya mati karena bertemu dengan suhu tinggi. Untuk itu, meski sedap di lidah, hindari menyajikan telur mata sapi setengah matang dan makanan lainnya yang kurang masak, ya!
2. Ajari si kecil rajin cuci tangan
Faktor yang membuat anak mudah mengalami cacingan yaitu karena pola hidup sehat belum terbangun dengan baik. Ditambah lagi, anak kecil itu suka eksplor dengan menyentuh dan memasukkan barang apapun ke dalam mulut. Padahal, barang atau komponen tersebut belum tentu bersih dan hal inilah yang membuatnya terkontaminasi dengan cacing-cacing.
Meski begitu, sebagai orang tua, tetap perbolehkan si kecil untuk bermain dan mengeksplor hal-hal yang ingin mereka ketahui. Tugas Anda adalah mengajarkan mereka untuk rajin mencuci tangan setelah bermain atau sebelum makan. Sehingga, ketika tangan akan masuk ke mulut nantinya sudah dalam kondisi bersih.
-
Bersihkan benda-benda milik anak
Mengajari anak kebiasaan mencuci tangan saja tidak cukup. Anda juga harus melakukan cara lain sebagai upaya perlindungan lebih. Salah satunya, Anda bisa sentiasa mencuci benda atau mainan milik anak setelah digunakan. Dengan begitu, ketika si kecil hendak menggunakannya kembali pada keesokan hari, barang-barang tersebut sudah dijamin terbebas dari cacing atau bakteri lainnya.
2. Gunting kuku anak secara rutin
Pahami bahwa usia-usia dini itu memang membuat mereka senang memasukkan jari ke dalam mulut. Melihat kecenderungan tersebut, Anda mestinya mampu melakukan cara lebih demi menghindarkan gejala cacingan pada anak. Cara tersebut adalah dengan menggunting kuku anak secara rutin. Sehingga, tidak terdapat sisa kotoran di dalam kuku yang rawan masuk ke mulut.
3. Hentikan kebiasaan buruk pada anak
Cacing-cacing yang berhasil masuk ke sistem pencernaan si kecil memang akan memproduksi telur yang biasanya ditinggalkan di area anus. Itulah sebabnya anak sering mengalami gatal di bagian anus. Meski begitu, Anda harus mampu menghentikan kebiasaan buruk anak untuk menggaruk bokong karena ini bisa-bisa hanya akan membuat cacing kembali masuk melalui mulut.
Kebiasaan buruk lainnya yang mesti Anda bantu hindarkan adalah menggigit kuku. Memang, beberapa anak mungkin akan melakukan hal itu saat merasa panik atau gelisah. Namun, kita tidak tahu ada berapa banyak cacing dan kuman yang tertinggal di kuku. Jika dibiarkan, bisa jadi cacing-cacing dan kotoran tersebut malah masuk ke dalam sistem pencernaannya.
Anda menemukan gejala cacingan pada sang buah hati belakangan ini? Segera cegah kemungkinan terburuk dengan menjadwalkan sesi konsultasi dan pengobatan di poli kesehatan anak SMC RS Telogorejo. Hubungi kami di 024 8646 6000 (call center) atau 081 6666 340 (WhatsApp) untuk mendapatkan jadwal konsultasi terbaik.
Leave a reply →