Prosedur, Tujuan, dan Risiko Pemasangan Ring Jantung
Tujuan utama pemasangan ring jantung adalah untuk membuka pembuluh darah atau saluran yang tersumbat. Biasanya, prosedur medis ini dipakai untuk mengobati kondisi aterosklerosis, yakni penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak. Bagi penderita penyakit jantung koroner, prosedur pemasangan ring jantung juga termasuk prosedur pengobatan umum.
Menurut World Health Organization (WHO), penyakit jantung koroner tercatat sebagai penyakit paling mematikan nomor satu di dunia. Hasil riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2018 menyebutkan bahwa sebanyak 1,5% penduduk Indonesia mengidap penyakit jantung koroner. Simak informasi lengkap mengenai prosedur, tujuan, dan risiko pemasangan ring jantung berikut ini.
Apa itu pemasangan ring jantung?
Pemasangan ring jantung, atau dalam bahasa medis disebut juga dengan stent jantung, merupakan prosedur pada jantung untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat. Pembuluh darah dapat tersumbat karena adanya penumpukan plak dari kolesterol ataupun zat lain yang menempel di dinding pembuluh. Dengan melakukan pemasangan ring jantung, pembuluh darah koroner di jantung bisa terbuka, sehingga mampu kembali normal untuk berfungsi menerima suplai darah yang cukup dan memperkecil potensi serangan jantung.
Tujuan pemasangan ring jantung
Seperti disebutkan sebelumnya, tujuan pemasangan ring jantung adalah mengatasi penumpukan plak lemak yang terjadi di pembuluh darah jantung (aterosklerosis). Penyakit yang cukup umum terjadi ini berkaitan erat dengan faktor penuaan. Saat plak menumpuk, akan sulit bagi darah untuk mengalir melalui arteri. Penumpukan plak sendiri bisa terjadi pada arteri mana pun dalam tubuh, tidak terkecuali ginjang, jantung, dan kaki.
Bahaya utama plak di arteri yang berfungsi memasok darah segar beroksigen adalah jantung tidak bisa berfungsi dengan normal. Penderita penyakit jantung koroner yang tidak segera mendapatkan perawatan pun memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Kapan pemasangan ring jantung perlu dilakukan?
Pemasangan ring jantung perlu dilakukan jika seseorang mengalami gejala penyakit jantung, seperti nyeri dada dan sesak napas yang tidak sembuh dengan obat. Orang yang mengalami serangan jantung juga perlu melakukan prosedur ini agar pembuluh darah koroner dapat berfungsi normal membawa darah dan oksigen ke jantung. Prosedur ini mengatasi penyumbatan pada pembuluh darah koroner sehingga suplai oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel jantung tidak terhambat.
Bagi pasien yang tidak bisa melakukan operasi bypass jantung, pemasangan ring jantung juga menjadi prosedur yang dijadikan sebagai pengobatan alternatif. Berdasarkan informasi dari situs British Heart Foundation, pemasangan ring jantung pun tidak hanya membantu mengobati penyakit jantung saja, namun juga mampu mengobati penyakit arteri perifer pada leher dan kaki.
Bagaimana prosedur pemasangan ring jantung?
Dokter akan melakukan prosedur pemasangan ring jantung saat terjadi penyempitan pada arteri dan pembuluh darah. Proses pemasangan ring jantung biasanya dilakukan selama 1-3 jam. Namun, dokter mungkin menyarankan pasien untuk menjalani rawat inap di rumah sakit agar proses persiapan dan pemulihan bisa dilakukan dengan aman. Prosedur ini disebut angioplasti, istilah yang merujuk pada proses pelebaran pembuluh darah dengan bantuan balon.
Pertama-tama, dokter akan memasang kateter pada jantung yang dimasukkan ke pembuluh darah dan diarahkan ke bagian yang akan dilebarkan. Saat kateter sudah masuk, ring dan kabel penuntun yang dipakai untuk menuntun balon akan ikut dimasukkan ke area yang bermasalah.
Balon kemudian akan dikembangkan sehingga ring juga ikut mengembang. Saat ring mengembang, rongga arteri yang sebelumnya menyempit akibat penumpukan plak pun akan melebar. Begituring terpasang, balon akan dikempiskan dan dikeluarkan, sementara ring jantung akan terpasang untuk menjaga arteri koroner tetap terbuka.
Risiko saat pemasangan ring jantung
Sama seperti prosedur bedah lainnya, pemasangan ring jantung juga memiliki risiko. Ada sejumlah risiko komplikasi yang bisa terjadi akibat pemasangan ring jantung, yakni:
- Reaksi alergi.
- Perdarahan pada area pemasangan kateter.
- Rusaknya arteri saat memasukkan kateter.
- Kerusakan pada ginjal.
- Tidak teraturnya detak jantung.
Untuk risiko yang lebih membahayakan, restenosis juga bisa terjadi. Kondisi saat terlalu banyak jaringan tumbuh di sekitar ring ini dapat kembali mempersempit dan menyumbat arteri. Dokter biasanya akan merekomendasikan terapi radiasi atau memasang ring yang sudah dilapisi obat untuk mencegah atau mengatasi restenosis.
Pemasangan ring jantung adalah prosedur yang dilakukan untuk membuka pembuluh darah atau saluran yang tersumbat. Anda bisa mengunjungi RS Telogorejo yang siap membantu Anda untuk melakukan prosedur pemasangan ring jantung secara aman. Untuk informasi lebih lanjuthubungi WhatsApp RS Telogorejo melalui nomor 0816666430. Cek juga Instagram RS Telogorejo untuk mendapatkan update info terbaru seputar kesehatan.
Leave a reply →