logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Serba-serbi Cacar Monyet: Gejala, Penularan, dan Pencegahannya

    Serba-serbi Cacar Monyet: Gejala, Penularan, dan Pencegahannya

    Kasus cacar monyet di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, dengan 46 kasus terkonfirmasi per tanggal 7 November 2023. Menurut Kementerian Kesehatan RI, seluruh pasien yang terinfeksi adalah laki-laki, dan belum ada laporan kasus pada perempuan. Dari total kasus tersebut, 35 pasien masih menjalani isolasi, sementara 11 pasien telah pulih. Sebaran kasus tersebar di beberapa wilayah, dengan Jakarta mencatatkan jumlah tertinggi yakni 36 kasus, diikuti Jawa Barat dengan 2 kasus, dan Banten dengan 8 kasus. 

    Yuk, pahami serba-serbi cacar monyet mulai dari gejala, penularan, dan pencegahannya di artikel ini!

    Apa Itu Cacar Monyet?

    Cacar monyet adalah sebuah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus ini termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan virus variola, yang merupakan penyebab cacar pada manusia. Penyakit ini memiliki gejala yang mirip dengan cacar biasa, namun gejala-gejala tersebut cenderung lebih ringan, dan jarang terdapat kasus cacar monyet yang berakibat fatal. 

    Penting untuk dicatat bahwa cacar monyet tidak memiliki hubungan dengan cacar air, meskipun keduanya disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga yang sama. Cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia, dan penularannya biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi oleh virus monkeypox. 

    A doctor's hand holding monkeypox vaccine with male chest affected by blistering rash because of monkeypox.

    Gejala Cacar Monyet

    Gejala cacar monyet muncul setelah melewati periode inkubasi, yang berlangsung selama 5 sampai 21 hari dengan rerata 6 sampai 16 hari. Setelah fase inkubasi, pasien akan mengalami sejumlah gejala klinis yang mencakup demam tinggi, nyeri kepala hebat, pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot, dan rasa lemah yang signifikan. 

    Dalam rentang waktu 1-3 hari setelah munculnya demam, bercak-bercak kulit akan tampak pada wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk tangan dan telapak kaki. Seiring berjalannya waktu, bercak tersebut akan berubah menjadi lesi kulit makulopapular, vesikel, dan pustule. Proses ini kemudian akan berlanjut dengan pembentukan koreng dalam waktu sekitar 10 hari. 

    Penting untuk diingat bahwa gejala cacar monyet mirip dengan cacar biasa, meskipun cenderung lebih ringan, dan diagnosis yang tepat perlu dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman.

    Bagaimana Cacar Monyet Bisa Menular?

    Cacar monyet bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau benda yang terkontaminasi oleh virus monkeypox. Sebaiknya Anda yang memiliki kontak erat dengan pasien monkeypox menghindari bersentuhan langsung. Pasien sendiri bisa mencegah penularan dengan menggunakan pakaian panjang untuk melindungi kulit dari kontak langsung, terutama dengan lesi kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui bercak-bercak kulit yang terbang dan menempel pada kulit orang lain, yang bisa mempercepat penyebaran virus.

    Cara Mencegah Cacar Monyet

    Untuk mencegah penyebaran cacar monyet, implementasikan beberapa langkah pencegahan berikut:

    1. Jaga kebersihan tangan

    Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir adalah langkah penting dalam mencegah penularan virus monkeypox. Cuci tangan setidaknya selama 20 detik, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan, sebelum makan, dan setelah bersentuhan dengan benda atau permukaan yang mungkin terkontaminasi.

    2. Hindari kontak langsung dengan penderita

    Penting untuk menghindari kontak langsung dengan penderita cacar monyet, terutama dengan kulit yang terinfeksi. Penggunaan masker dan sarung tangan bisa menjadi langkah tambahan untuk melindungi diri saat merawat atau berinteraksi dengan orang yang terinfeksi.

    3. Hindari kontak dan interaksi dengan daging hewan liar

    Karena cacar monyet bisa berasal dari hewan, terutama hewan liar, penting untuk menghindari kontak langsung dengan daging hewan liar dan produk hewani yang belum dimasak dengan baik. Memasak daging hewan dengan suhu yang tepat dapat membantu menghancurkan virus potensial.

    4. Lakukan check-up setelah perjalanan

    Jika seseorang baru saja melakukan perjalanan ke daerah yang dilaporkan memiliki kasus cacar monyet, disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Hal ini bisa membantu mendeteksi dini gejala awal dan mencegah penyebaran penyakit jika seseorang terinfeksi.

    Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan atau memiliki kekhawatiran terkait cacar monyet, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan ahli kesehatan. SMC RS Telogorejo siap memberikan bantuan dan layanan kesehatan terbaik untuk memastikan penanganan yang tepat dan efektif. 

    Jangan ragu untuk mencari pertolongan medis jika Anda mengalami demam tinggi, nyeri kepala, limfadenopati, atau gejala lain yang terkait dengan cacar monyet. Kesehatan adalah prioritas utama, dan kunjungan cepat ke fasilitas kesehatan memainkan peran kunci dalam pencegahan penyebaran penyakit.

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream