6 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur
Semua perempuan akan mengalami haid atau menstruasi setiap sebulan sekali. Akan tetapi, karena beberapa penyebab, siklus haid mungkin jadi tidak teratur. Hal ini bisa membuat seseorang mengalami kecemasan, apalagi kalau tidak tahu faktor apa yang membuat siklus haid jadi tidak teratur. Selain itu, siklus menstruasi yang tidak teratur juga menyulitkan keberhasilan program kehamilan. Tapi, apa saja yang menyebabkan siklus haid tidak teratur?
Kenapa Siklus Haid Tidak Teratur?
Ketika siklus haid tidak teratur, setidaknya ada enam penyebab yang memungkinkan hal ini terjadi. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini untuk tahu detailnya!
1. Polip dan tumor pada rahim
Faktor pertama yang mungkin menyebabkan siklus haid Anda tidak teratur adalah adanya polip atau tumor pada rahim. Tumor yang tumbuh di bagian dinding rahim akan membuat kerjanya jadi tidak optimal karena terganggu oleh keberadaan daging tumbuh tersebut. Pada akhirnya, itu akan menyebabkan rasa sakit berlebih saat menstruasi, siklus haid tidak teratur, atau perdarahan.
2. Stres berlebih
Faktor berikutnya yang dapat memicu siklus haid tidak teratur adalah stres berlebih. Mengapa ini bisa mengakibatkan menstruasi jadi tidak teratur? Sebab, stres akan memengaruhi kerja otak yang mengontrol produksi hormon dalam tubuh. Ketika produksi hormon tidak seperti biasanya, kemungkinan hal itu juga akan berdampak pada siklus haid Anda. Maka dari itu, sebaiknya hindari pemicu stres berlebih atau seimbangkan dengan melakukan berbagai hobi atau aktivitas fisik.
3. Endometriosis
Endometriosis adalah salah satu jenis penyakit yang berlokasi di rahim perempuan. Penyakit ini membuat jaringan yang melindungi bagian rahim tumbuh di luar area tersebut sehingga membuat siklus haid jadi tidak teratur, terjadi perdarahan hebat saat menstruasi, hingga nyeri yang sangat menyakitkan.
Bagian endometrium yang bermasalah dapat membuat siklus pembuahan atau ovulasi jadi tidak normal. Padahal, sebelum terjadi menstruasi, ovarium harus mengalami ovulasi terlebih dahulu sehingga menghasilkan telur-telur yang nantinya akan menempel di dinding rahim dan luruh ketika tidak dibuahi.
4. Perubahan berat badan yang drastis
Perubahan berat badan berdampak pada siklus haid yang tidak teratur. Bagaimana bisa? Kenaikan berat badan dapat memengaruhi produksi hormon insulin dan estrogen yang dapat berdampak pada siklus menstruasi. Bahkan, kenaikan berat badan dapat mengarah pada PCOS atau hipotiroidisme yang menyebabkan terjadinya gangguan hormon.
Di samping itu, diet ekstrem atau olahraga berlebihan dapat membuat berat badan seseorang jadi turun drastis. Ketika seseorang tidak cukup mengonsumsi protein, hal ini akhirnya membuat produksi hormonnya jadi terganggu karena kekurangan kalori. Pada akhirnya, siklus haid jadi tidak teratur.
5. Efek samping kontrasepsi hormonal
Zaman sekarang sudah ada lebih banyak pilihan KB, salah satunya kontrasepsi hormonal yang dilakukan dengan cara menyuntikkan atau meminum pil. Ramuan dari KB hormonal ini memadukan hormon estrogen dan progesteron yang dapat mencegah terjadinya pembuahan dalam rahim.
Namun, konsumsi kontrasepsi hormonal yang disuntikkan atau diminum dalam bentuk pil dapat membuat produksi hormon dalam tubuh ikut berubah. Meski begitu, respons tubuh pada setiap orang bisa berbeda-beda, ada yang siklus haidnya jadi lebih sering, lebih banyak, atau sama sekali tidak haid selama menggunakan KB jenis ini.
6. Masalah pada kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid berlokasi di leher bagian depan, menyerupai bentuk sayap kupu-kupu, dan terletak bawah pita suara. Kelenjar ini bekerja untuk mengontrol produksi dan mensekresi hormon dalam tubuh. Ketika muncul masalah pada organ ini, seseorang dapat mengalami berbagai gangguan, salah satunya siklus haid tidak teratur. Dampak lainnya adalah penambahan berat badan yang drastis, kelelahan, dan meningkatnya sensitivitas terhadap suhu dingin.
Siklus haid tidak teratur memang bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman serta tidak baik untuk kesehatan apabila didiamkan begitu saja. Nah, supaya Anda tahu pasti penyebab terjadinya hal itu, segera lakukan konsultasi dengan dokter di SMC RS Telogorejo yang ahli dalam bidang reproduksi, seperti Prof. dr. Noor Pramono, M. Med.Sc., Sp.O.G, Subsp. F.E.R. (Spesialis Obstetri Ginekologi Konsultan, Endokrinologi, Reproduksi SMC RS Telogorejo). Klik di sini untuk melakukan reservasi konsultasi dengan ahli medis kami!
Leave a reply →