logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Mengenal Serba-serbi Prosedur Kolonoskopi

    Mengenal Serba-serbi Prosedur Kolonoskopi

      Mengenal Serba-serbi Prosedur Kolonoskopi: Apa yang Harus Anda Ketahui? 

      Sering kali, orang-orang tidak menyadari gejala kelainan pada usus besar hingga terlambat. Bahkan, menurut data dari Kompas, 70% pasien kanker usus besar (colorectal cancer) baru memeriksakan diri setelah memasuki stadium 3 atau 4 karena gejala awalnya sulit dibedakan dengan penyakit lain.

    Oleh sebab itu, prosedur kolonoskopi sangatlah penting untuk mempermudah deteksi serta pengobatan tanda-tanda masalah kesehatan usus besar untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Tapi, seperti apakah prosedur ini? Mari kita pelajari selengkapnya di sini!

    Apa Itu Kolonoskopi?

    Sederhananya, kolonoskopi adalah pemeriksaan usus besar yang menggunakan teknologi berupa alat teropong dengan bentuk seperti selang. Di ujung selang sepanjang 160 cm ini, terdapat kamera video yang terhubung dengan alat dan layar khusus di ruang operasi. Dengan demikian, tenaga kesehatan dapat melihat secara langsung tanda-tanda abnormal di dinding usus besar untuk mendeteksi kelainan pada organ tersebut sejak dini.

    Prosedur Kolonoskopi Seperti Apa?

    Sebelum menjalani kolonoskopi, dokter akan mempelajari riwayat kesehatan Anda seperti apakah sedang mengandung, memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu, atau mengalami riwayat penyakit pada jantung dan paru-paru. Dengan demikian, dokter dapat memberikan rekomendasi kepada Anda untuk menghentikan konsumsi obat sementara dan menyesuaikan jenis obat yang akan diberikan selama prosedur.

    Kemudian, berdasarkan pernyataan dr. Fx. Ardian Cahyadi, Sp. B-KBD (dokter bedah digestif SMC RS Telogorejo), Anda akan diminta mengonsumsi obat pencahar untuk mengosongkan dinding usus pada malam hari H-1 prosedur kolonoskopi atau di hari H prosedur saat pagi hari. 

    Setelah usus Anda sudah kosong, dokter akan meminta Anda berbaring miring sambil memeluk lutut ke dada. Lalu, Anda akan menerima obat sedatif agar merasa nyaman ketika dokter memompa udara ke anus dan memasukkan selang kolonoskopi melalui anus hingga ke ileum terminal. 

    Selama pengecekan, dokter akan mengambil sejumlah gambar untuk keperluan deteksi. Namun, apabila ada kelainan seperti polip atau jaringan yang tidak normal, dokter akan mengambil sampel tersebut untuk pemeriksaan lanjutan. Jika ditotal, keseluruhan prosedur ini memakan waktu 30 sampai 60 menit saja, sehingga Anda tidak perlu menjalani rawat inap.

    Persiapan sebelum Prosedur Kolonoskopi

    Agar proses kolonoskopi lebih lancar, ada sejumlah hal yang harus Anda persiapkan. Pertama, Anda harus menjalani diet tertentu selama 1-3 hari sebelum prosedur. Artinya, selama masa persiapan tersebut, Anda hanya boleh makan sup dan minum air mineral atau teh tanpa gula. 

    Sebaliknya, hindari mengonsumsi makanan padat, serta makanan atau minuman yang bisa meninggalkan warna pada dinding usus agar tidak mengurangi akurasi hasil diagnosis. Selain itu, beberapa jam sebelum proses pemeriksaan usus besar, Anda dianjurkan berpuasa makan.

    Kapan Kolonoskopi Diperlukan?

    Lantas, kapan saja Anda harus melakukan kolonoskopi? Berikut adalah contoh beberapa situasi yang mengharuskan prosedur tersebut:

    1. Screening kanker usus besar

    Dokter akan merekomendasikan kolonoskopi sebagai bagian dari screening rutin untuk mendeteksi kanker usus besar. Terutama, jika Anda sudah berusia 50 tahun ke atas. Namun, apabila ada riwayat keluarga dengan kanker usus besar, dokter mungkin akan menyarankan screening lebih awal. Dengan demikian, dokter dapat mendeteksi adanya pertumbuhan abnormal di usus besar yang bisa menjadi kanker jika tidak ditangani.

    2. Keluhan sistem pencernaan

    Jika Anda mengalami gejala seperti sakit perut kronis, perubahan kebiasaan buang air besar, darah pada tinja, atau penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, kolonoskopi mungkin diperlukan. Prosedur ini membantu dokter melihat langsung bagian dalam usus besar dan mengidentifikasi penyebab keluhan Anda, seperti peradangan, infeksi, atau kondisi lain yang memerlukan penanganan medis.

    jadwal dokter smc

    3. Tindakan lanjutan setelah tes penapisan

    Kalau tes darah samar pada tinja atau sigmoidoskopi menunjukkan hasil abnormal, dokter juga akan merekomendasikan colonoscopy sebagai pemeriksaan lanjutan. Prosedur ini memberikan gambaran lebih jelas tentang apa yang terjadi di dalam usus besar dan memungkinkan dokter untuk melakukan biopsi jika diperlukan.

    4. Monitoring polip

    Apakah sebelumnya Anda pernah memiliki polip yang ditemukan dan diangkat selama kolonoskopi? Setelah itu, Anda mungkin perlu menjalani pengecekan ulang secara berkala untuk memonitor pertumbuhan polip baru. Sebab, polip tertentu bisa berkembang menjadi kanker, sedangkan pemeriksaan rutin bisa membantu mencegah perkembangan lebih lanjut.

         Kolonoskopi merupakan prosedur yang sangat penting untuk kesehatan. Sebab, dengan ini, Anda bisa mendeteksi kelainan pada usus besar sebelum terlambat. Oleh karena itu, pastikan Anda menyempatkan diri untuk pemeriksaan secara rutin di fasilitas kesehatan terdekat. 

    Jika Anda berdomisili di sekitar Surabaya, Anda bisa menjadwalkan waktu konsultasi atau perawatan dengan dr. Fx. Ardian Cahyadi, Sp. B-KBD melalui dua cara: kunjungi halaman reservasi berikut atau hubungi contact center SMC RS Telogorejo di nomor 02486466000!

    Tonton video penjelasan dr. Fx. Ardian Cahyadi, Sp. B-KBD di instagram

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream