logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • 6 Cara Menghindari Gejala Pikun di Usia Tua

    6 Cara Menghindari Gejala Pikun di Usia Tua

         Selama ini, mungkin Anda mengira gejala pikun hanya identik dengan orang berusia lanjut. Tapi, tahukah Anda kalau Anda sudah bisa mulai mencegahnya sejak masih muda? Ya, Anda dapat menjaga ketajaman fungsi kognitif sedini mungkin untuk menurunkan risiko kepikunan di usia tua, atau setidaknya memperlambat kemunculannya, lho. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips lengkapnya sampai tuntas di sini!

    1. Terapkan pola tidur yang sehat

    Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi kesehatan otak, sehingga bisa mencegah gejala pikun. Sebab, ketika Anda tidur, otak Anda bekerja untuk merapikan memori dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Sebaliknya, sering begadang hingga kurang tidur atau pola tidur yang terganggu bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan kognitif, termasuk pikun. 

    Jadi, usahakan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam dengan menciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Contohnya, tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari dan menjauhi paparan blue light dari perangkat elektronik sebelum tidur. Sebab, radiasi cahaya biru bisa mengganggu produksi melatonin yang membantu Anda tidur lebih nyenyak.

    2. Rutin melakukan senam otak dan belajar hal baru

    Melakukan aktivitas yang merangsang otak dapat membantu menjaga fungsi kognitif dan memperlambat kemunduran memori, sehingga risiko gejala pikun muncul pun lebih rendah. Senam otak seperti mengisi teka-teki silang, memecahkan kasus misteri, bermain sudoku, atau mencoba permainan strategi bisa menjadi cara yang efektif untuk melatih otak Anda. 

    Selain itu, belajar hal baru juga penting untuk merangsang otak. Maka dari itu, cobalah untuk terus belajar hal-hal baru, baik itu bahasa, keterampilan, atau hobi. Sebab, saat Anda sedang belajar, koneksi saraf baru di otak akan terbentuk. Inilah yang membuat fungsi kognitif Anda tetap tajam, bahkan di usia tua.

    3. Konsumsi makanan bergizi

    Nutrisi yang tepat berperan besar dalam menjaga kesehatan otak. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang seimbang dan kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, serta lemak sehat dapat membantu mencegah penurunan kognitif. 

    Sebab, omega-3 yang terkandung dalam ikan berlemak seperti salmon memiliki efek antiinflamasi yang dapat melindungi otak dari kerusakan. Lalu, jangan lupa juga untuk menyertakan makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah beri dan sayuran hijau dalam menu harian Anda. Alasannya, kandungan ini bisa membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel otak.

    4. Jaga kadar stres

    Stres yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan otak dan meningkatkan risiko gejala pikun. Ketika Anda stres, tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang lebih tinggi. Padahal, kortisol yang berlebihan bisa merusak sel-sel otak, terutama di area yang terkait dengan memori. 

    Nah, Anda bisa mengelola stres dengan berbagai cara, seperti meditasi, yoga, atau melakukan olahraga yang Anda sukai. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya membantu menurunkan stres, tapi juga meningkatkan aliran darah ke otak untuk menjaga kesehatan kognitif.

    lansia bahagia

    5. Rajin bersosialisasi

    Interaksi sosial yang aktif terbukti dapat membantu menjaga fungsi otak tetap optimal. Sebab, ketika Anda bergabung dengan komunitas, berkumpul dengan teman-teman, atau sekadar berbincang dengan tetangga, semua aktivitas tersebut akan menstimulasi otak Anda melalui berbagai cara. Contohnya, berpikir untuk merespons pembicaraan orang lain dan mengingat informasi tentang mereka. 

    Jadi, itulah sebabnya penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering bersosialisasi cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami penurunan kognitif dibandingkan mereka yang kurang aktif secara sosial.

    6. Hindari trauma pada kepala

    Cedera kepala, terutama yang menyebabkan gegar otak, dapat meningkatkan risiko terjadinya gejala pikun di usia tua. Alasannya, trauma pada kepala dapat merusak jaringan otak dan mempengaruhi fungsi kognitif secara signifikan. 

    Oleh karena itu, pastikan Anda selalu melindungi kepala Anda dengan baik, terutama saat melakukan aktivitas yang berisiko tinggi seperti berolahraga. Gunakan pelindung kepala yang tepat saat bersepeda, berkendara motor, atau melakukan olahraga kontak. Selain itu, pastikan rumah Anda aman dari bahaya yang bisa membuat Anda terjatuh, seperti lantai licin atau benda yang berserakan.

        Selain menerapkan keenam tips di atas untuk mencegah timbulnya gejala pikun di usia lanjut, jangan lupa sempatkan waktu untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin. Sebab, dari sini Anda bisa mendeteksi tanda-tanda risiko kesehatan yang berpotensi mengganggu fungsi otak untuk segera mengatasinya. 

    Apabila Anda tinggal di Semarang dan sekitarnya, Anda dapat membuat jadwal konsultasi dan check up di SMC RS Telogorejo dengan praktis. Caranya, cukup kunjungi halaman reservasi online ini atau hubungi kami di nomor 02486466000. Mari jaga kesehatan otak Anda dari sekarang!

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream