logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Apa Itu Epilepsi: Gejala, Sebab, Terapi, dan Pencegahan

    Apa Itu Epilepsi: Gejala, Sebab, Terapi, dan Pencegahan

    Mendengar istilah epilepsi, Anda mungkin terbayang seseorang yang kejang-kejang selama beberapa waktu. Tapi apa itu epilepsi sebenarnya?
    Tidak salah jika kata epilepsi selalu bersanding dengan kata kejang-kejang. Epilepsi adalah gangguan saraf kronis berupa kejang yang berulang-ulang dan seringkali tanpa penyebab spesifik.

    Gejala Epilepsi
    Seseorang dikatakan menderita epilepsi jika mengalami 2 kali kejang tanpa sebab atau 1 kali kejang tanpa sebab dengan kecenderungan terjadi lagi.  Ingat, bahwa “tanpa sebab” ini berarti tidak ada kondisi medis reversible yang menyertai seperti akibat sakaw obat/alkohol atau gula darah yang rendah. Berdasarkan area yang terpengaruh, gejala epilepsi dapat berupa parsial atau general.

    1. Parsial berarti kejang tersebut hanya terjadi pada beberapa wilayah tertentu dalam bentuk tremor yang berulang-ulang.
    2. Sedangkan general berarti kejang tersebut terjadi pada sekujur tubuh, berupa kejang kaku, lunglai), dan menyentak.

    Selain kejang seperti di atas, pasien juga dapat mengalami gejala lain seperti:

    1. Kelopak mata tetap terbuka
    2. Buang air kecil/besar tanpa sadar
    3. Berteriak-teriak
    4. Pingsan
    5. Pucat atau membiru akibat kesulitan bernapas.

     

    Penyebab Epilepsi
    Saat ini, diketahui epilepsi memiliki hubungan sangat erat dengan aliran listrik otak. Pada orang yang mengalami epilepsi, aktivitas listrik otak meningkat di luar normal pada saat kondisi tersebut terjadi. Epilepsi yang terjadi pada 6 dari 10 orang, biasanya terjadi tanpa sebab spesifik. Namun, ada juga kondisi medis yang menyebabkan gangguan listrik otak, seperti meningitis, cedera otak, tumor atau stroke. “Untuk menentukan batas-batas daerah otak yang menyebabkan epilepsi , digunakan electrocorticography, yang di Indonesia baru ada di SMC Telogorejo.”ujar Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin Ph.D, S.P.BS (K)Spesialis Bedah Saraf Konsultan Bedah Epilepsi SMC RS Telogorejo Semarang.

    Apakah epilepsi berbahaya?
    Kematian akibat epilepsi sendiri sangat jarang, kemungkinan kejadiannya adalah 1 dari 1.000. Meski demikian, epilepsi dapat mempengaruhi kualitas hidup secara dramatis. Menderita epilepsi dapat mempengaruhi hubungan, kerja, keamanan, maupun keselamatan saat berkendara dan aktivitas lain.

    Pencegahan Epilepsi
    Apakah epilepsi bisa dicegah? WHO memperkirakan sekitar 25% kasus epilepsi sebenarnya dapat dicegah, terutama yang memiliki penyebab spesifik. Epilepsi yang terkait dengan tumor, stroke, dan infeksi sistem saraf pusat, bisa hilang dengan menghilangkan penyebabnya. Melakukan perawatan kehamilan yang baik serta menggunakan obat penurun panas untuk demam anak juga bisa mencegah bangkitan epilepsi pada anak. Namun, untuk epilepsi yang tidak memiliki penyebab spesifik, maka tidak ada cara untuk mencegahnya.

    Pengobatan Epilepsi
    Untuk epilepsinya sendiri mungkin tidak bisa dicegah, tapi ada cara pencegahan untuk kejang yang terkait dengan epilepsi tersebut. Pertama, adalah terapi epilepsi komprehensif. Terapi ini melibatkan tim dokter dari beragam disiplin ilmu (anak, saraf, radiologi) serta perawat dan keluarga. Keluarga dapat membantu diagnosa dan mengontrol kejadian-kejadian pencetus kejang pada penderita epilepsi sehingga kejangnya tidak bangkit.

    Kedua, untuk kejadian epilepsi yang tidak memberikan respon memuaskan dengan pemberian obat, dokter mungkin akan menyarankan bedah epilepsi. Bedah epilepsi bertujuan memblokir jalur saraf atau mengangkat bagian otak yang menyebabkan kejang. Hal ini terutama jika dikhawatirkan epilepsi tersebut berdampak pada kerusakan otak, tulang, dan kematian mendadak (sudden death).

    Hidup Normal adalah Hak Setiap Orang
    Jika Anda atau anggota keluarga mengalami epilepsi atau gangguan saraf lainnya, jangan ragu untuk menghubungi Telogorejo Neuro Center. Di sini, Anda bisa mendapatkan pertolongan dari tim medis berkualitas dan berpengalaman di bidang saraf, termasuk dari Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin Ph.D, S.P.BS (K).  Baik melalui terapi komprehensif maupun bedah epilepsi, kesempatan untuk hidup normal adalah hak setiap individu, termasuk penderita epilepsi. Setelah memahami apa itu epilepsi, saatnya untuk mengambil tindakan yang tepat.

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream