Thumbnail
16 April 2025

7 Cara Mengatasi Kejang Pada Anak di Tempat Umum

Anak dengan riwayat epilepsi tetap bisa menjalani kehidupan normal, termasuk bersekolah. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa kejang dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika anak sedang berada di kelas tanpa pengawasan orang tua. Bagi seorang guru, menyaksikan murid mengalami kejang bisa menjadi pengalaman yang menegangkan. Namun, dengan pemahaman tepat, Anda bisa menangani situasi tersebut secara tenang. Jadi, bagaimana cara mengatasi kejang pada anak?

Cara Mengatasi Kejang pada Anak di Kelas

Para guru atau tenaga pendidik perlu mengetahui cara tepat dalam menangani anak yang kejang di kelas. Dengan begitu, pertolongan pertama pun bisa diberikan secara efektif. Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan?

  1. Tetap tenang dan jangan panik

Saat melihat seorang murid mengalami kejang, segera dekati untuk mengecek kondisinya. Sadari dan pastikan bahwa anak memang sedang kejang dan butuh pertolongan. Selama melakukan hal tersebut, tetaplah tenang agar situasi tidak semakin kacau. Tariklah napas dalam-dalam dan cobalah untuk berpikir jernih. Apabila ada guru atau staf lain di sekitar, Anda bisa meminta bantuan untuk menangani anak yang sedang kejang tersebut.

  1. Jauhkan kerumunan dari anak

Ketika ada teman mereka yang kejang, anak-anak lain di kelas mungkin akan terkejut dan mendekat untuk melihat apa yang terjadi. Namun, kerumunan justru akan mempersulit Anda untuk menangani situasi tersebut. 

Oleh sebab itu, segera minta seluruh murid lain untuk menjauh dan tetap tenang. Berikan space agar anak yang kejang bisa mendapatkan udara. Jagalah situasi agar tetap kondusif supaya nantinya anak tidak merasa semakin tertekan saat sadar nanti. Jika memungkinkan, mintalah 1–2 murid untuk memberi tahu guru lain atau petugas Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

  1. Longgarkan aksesoris atau pakaian yang ketat 

Selanjutnya, cara mengatasi kejang pada anak adalah melonggarkan aksesoris atau pakaian yang ketat. Misalnya, Anda bisa membuka kancing kerah seragam supaya pernapasan anak lebih lancar. Lalu, apabila anak mengenakan dasi dan sabuk, segera longgarkan atau lepaskan. Cek kembali adakah benda lain pada tubuh anak yang berpotensi menghambat pernapasan atau menyebabkan ketidaknyamanan. Jika ada, segera lepaskan atau sesuaikan.

  1. Bawa anak ke UKS 

Jauhkan anak yang sedang kejang dari benda-benda berbahaya, misalnya kaca atau sumber api. Segera bawa ia ke tempat yang nyaman, seperti UKS. Dengan begitu, Anda bisa membaringkan anak di atas ranjang sehingga ia dapat beristirahat di ruangan yang lebih kondusif. Jika anak masih kejang, letakkan ia dalam posisi miring ke samping untuk mencegah risiko tersedak apabila muntah. Pantau terus kondisinya hingga ia sadar.

  1. Hindari menahan kejang terlalu keras

Beberapa orang mungkin akan refleks mencoba menahan tubuh anak yang kejang agar tidak bergerak. Padahal, hal tersebut cukup berbahaya karena berisiko menyebabkan cedera pada sendi atau otot anak. 

Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak perlu menahan anak saat ia kejang. Biarkan hingga kejangnya mereda dan berhenti. Cukup pastikan anak tidak membenturkan tubuh atau kepalanya pada benda keras dan tajam di sekitarnya. Jika anak berada di lantai, letakkan sesuatu yang lembut di bawah kepalanya, seperti jaket atau tas, supaya tidak terbentur lantai.

  1. Jangan masukkan apa pun ke mulut anak 

Salah satu miskonsepsi dalam cara menangani kejang pada anak adalah memasukkan benda atau makanan ke mulutnya. Tujuannya untuk mencegah anak menggigit lidahnya. Padahal, tindakan tersebut cukup berbahaya karena bisa membuat anak tersedak atau cedera di dalam mulut. Belum lagi adanya risiko tertelan atau kerusakan pada gigi dan rahang akibat tekanan benda asing.

Kalau memang harus memberikan obat anti-kejang, sebaiknya lakukan melalui dubur (rektal). Letakkan anak dalam posisi miring, lalu masukkan obat tersebut melalui dubut. Dengan kata lain, sekolah perlu punya persediaan obat kejang secara rektal. 

  1. Berikan oksigen kepada anak jika memungkinkan

Setelah memberikan obat, amati pergerakan kejang pada anak. Jika kejang belum berhenti setelah lima menit pemberian obat, masukkan kembali obat kejang melalui dubur anak. Kemudian, amati kembali selama lima menit ke depan. Apabila kejangnya berhenti, Anda bisa memberikan oksigen supaya anak bisa bernapas lebih lega.


Itulah cara menangani kejang pada anak di kelas maupun tempat umum anak. Kalau anak masih menunjukkan gejala kejang selama lebih dari 5 menit, padahal sudah menerima obat anti-kejang sebanyak dua kali, sebaiknya segera hubungi layanan darurat rumah sakit. Bagi yang berada di kawasan Semarang, Jawa Tengah, Anda bisa menghubungi SMC RS Telogorejo untuk memesan ambulans, yang menyediakan layanan selama 24 jam.

Live Chat