logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Cara Mengatasi Bayi Kuning dengan Tepat

    Cara Mengatasi Bayi Kuning dengan Tepat

    Terkadang, kulit seorang bayi bisa terlihat seperti berwarna kekuningan, dan terkadang hal tersebut  dapat memicu kekhawatiran pada orang tua. Sebab, tidak menutup kemungkinan warna kulit yang sedemikian rupa dapat berpengaruh pada kesehatan buah hati. Tapi, apakah fenomena bayi kuning ini sebenarnya normal atau justru berbahaya? Anda bisa menyimak jawabannya di sini, lengkap dengan rekomendasi cara mengatasinya yang tepat!

    Apa yang Menyebabkan Bayi Terlihat Kuning?

    Berdasarkan penjelasan dari dr. Adhie Nur R.S., Msi.Med., Sp.A (K) sebagai dokter Spesialis Anak di SMC RS Telogorejo, bayi kuning disebabkan oleh tingginya jumlah bilirubin atau pigmen berwarna kuning di dalam sistem sirkulasi darah dan tinja. Penumpukan bilirubin ini pun berkaitan dengan sejumlah pertimbangan, yaitu pendeknya usia dan besarnya ukuran sel-sel darah merah bayi baru lahir, serta organ hati bayi baru lahir yang belum sepenuhnya berfungsi untuk memecah bilirubin.

    Faktor Pemicu Bayi Kuning

    Selain organ hati yang belum terbiasa dengan proses pengolahan bilirubin agar tidak menumpuk pada sistem sirkulasi darah bayi baru lahir, dr. Adhie Nur R.S., Msi.Med., Sp.A (K) juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor lain yang menyebabkan bayi kuning, yaitu:

    1. Produksi ASI yang belum lancar

    Umumnya, bilirubin berlebih akan dibuang dalam bentuk tinja ketika liver sudah bisa berfungsi seratus persen, tapi proses pembuangannya memerlukan gizi dari ASI. Jadi, jika bayi tidak bisa mendapatkan ASI dari ibu karena produksinya masih belum lancar atau karena belum memulai pelekatan, hal tersebut bisa memicu terjadinya bayi kuning.

    2. Perbedaan golongan darah dan rhesus

    Menurut dr. Adhie Nur R.S., Msi.Med., Sp.A (K), potensi bayi kuning pada ibu yang memiliki golongan darah O dan janin yang golongan darahnya A, B, atau AB lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebaliknya. Sebab, saat kehamilan, darah akan membentuk antibodi yang menghambat proses pemecahan sel darah merah jika terdapat perbedaan pada golongan darah dan rhesus. Sehingga, bilirubin juga lebih gampang menumpuk.

    Risiko Bayi Kuning

    Walaupun bayi kuning diakibatkan oleh tahapan fisiologis yang alami, sebaiknya Anda tidak membiarkan apalagi menganggap remeh fenomena ini. Sebab, semakin tinggi kadar bilirubin dalam sirkulasi darah bayi, risiko bilirubin tersebut menembus otak anak juga lebih besar. Jika tidak segera diatasi, penumpukan bilirubin pada otak dapat menyebabkan tubuh bayi menjadi kaku, mengalami kejang, dan bahkan kesulitan minum ASI.

    Close up view of a medical doctor examining a newborn baby. Medical and health concept.

    Cara Mengatasi Bayi Kuning

    Besar kemungkinan, Anda sering mendapatkan nasihat untuk sering menjemur bayi kuning di bawah sinar matahari agar warna kulit mereka kembali normal. Namun, dr. Adhie Nur R.S., Msi.Med., Sp.A (K) menekankan bahwa itu merupakan mitos yang salah. Justru, ada cara yang benar untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu:

    1. Lakukan pemeriksaan ke dokter

    Pertama dan yang paling penting, Anda perlu memastikan bahwa kadar bilirubin dalam tubuh bayi Anda masih berada dalam batas normal. Untuk mengetahuinya, Anda harus mengunjungi ahli kesehatan supaya buah hati bisa menjalani pemeriksaan yang tepat. Contohnya, dengan menjadwalkan waktu check up untuk anak di poli Kesehatan Anak SMC RS Telogorejo Semarang bersama dr. Adhie Nur R.S., Msi.Med., Sp.A (K).

    2. Fokus memperlancar produksi ASI dulu

    Alih-alih menjemur bayi di bawah sinar matahari, berfokuslah pada produksi ASI terlebih dahulu untuk menunjang proses pembuangan bilirubin dari tubuh bayi melalui urin dan feses.

    Sebab, dr. Adhie Nur R.S., Msi.Med., Sp.A (K) menjelaskan bahwa fungsi organ tubuh bayi, termasuk hati dan usus, akan lebih berkembang dengan gizi dari ASI. Jadi, Anda perlu mempelajari perlekatan yang tepat dan membangun kepercayaan diri supaya bisa lebih sering menyusu bayi.

    3. Menjalani terapi sinar

    Bagaimana jika kadar bilirubin pada bayi kuning tetap tinggi meski sudah menjalani program ASI? Anda bisa mempertimbangkan solusi berupa terapi sinar atau phototherapy. Pada terapi ini, bayi akan terpapar sinar biru dan sinar putih dari alat khusus di rumah sakit selama beberapa jam untuk mengembalikan jumlah bilirubin di dalam tubuh hingga normal.

    Kiat utama dari mengatasi bayi kuning justru bukanlah dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari, tetapi dengan asupan ASI yang mencukupi. Tidak perlu khawatir jika Anda butuh bantuan untuk menjalani program ASI eksklusif dan mengetahui kadar bilirubin bayi, sebab Anda bisa mengandalkan keahlian dari dr. Adhie Nur R.S., Msi.Med., Sp.A (K) di SMC RS Telogorejo. 

    Jadwalkan sesi konsultasi dan pengecekan bayi Anda dari sekarang untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan yang tepat melalui website atau hotline SMC RS Telogorejo (0816666340)!

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream