logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Efektivitas Pembekuan Sperma dan Waktu Terbaik untuk Melakukannya

    Efektivitas Pembekuan Sperma dan Waktu Terbaik untuk Melakukannya

    Berkat kemajuan teknologi medis akhir-akhir ini, Anda bisa menemukan banyak metode untuk memelihara dan meningkatkan kesuburan pasangan yang ingin memiliki anak. Selain pembekuan embrio, salah satu prosedur yang tidak kalah populer adalah pembekuan sperma. 

    Dengan membekukan sperma, pria yang memiliki kondisi tertentu bisa tetap memiliki anak, sehingga prosedur ini sangat dianjurkan. Kondisi seperti apakah yang dimaksud, dan apakah pembekuan sperma ini efektif dilakukan?

    Container with sperm in a man's hand. Concept of donating sperm and testing fertility

    Container with sperm in a man’s hand. Concept of donating sperm and testing fertility

    Mengenal Pembekuan Sperma

    Tidak berbeda jauh dengan pembekuan embrio, pembekuan sperma atau kriopreservasi merupakan salah satu metode untuk mengatasi masalah kehamilan. Sesuai namanya, prosedur ini akan mengawetkan sperma dengan membekukannya dalam suhu -196 derajat Celsius. Setelah diekstrak melalui ejakulasi mandiri dan disimpan di dalam wadah steril, sperma tersebut dapat digunakan lagi jika sepasang suami-istri ingin mempunyai anak kelak.

    Salah satu selebritas yang telah melakukan prosedur pembekuan sperma adalah Randi Bachtiar, suami dari Tasya Kamila. Randi sempat didiagnosis dengan penyakit Hodgkin’s lymphoma sehingga ia harus menjalani kemoterapi. Namun, karena perawatan kemoterapi berisiko membuat seorang pasien mandul, sementara Randi dan istrinya masih ingin memiliki keturunan, dokter menyarankan agar Randi membekukan spermanya untuk digunakan nanti.

    Kapan Pembekuan Sperma Sebaiknya Dilakukan?

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pembekuan sperma adalah solusi yang tepat untuk pria dengan kondisi tertentu, tetapi masih ingin berkeluarga. Apa saja kondisinya? Berikut jawabannya. 

    • Saat pasangan ingin menunda memiliki anak

    Apabila seorang pasangan tidak ingin memiliki anak dalam waktu dekat karena alasan tertentu, mereka dapat melakukan pembekuan embrio dan sperma agar dapat digunakan di kemudian hari. Dengan demikian, saat kesuburan mereka sudah menurun seiring dengan usia, mereka masih bisa menjalani program kehamilan. 

    • Saat pria hendak melakukan vasektomi

    Vasektomi adalah prosedur yang memutus saluran sperma menuju air mani. Umumnya, pasien ingin melakukan vasektomi karena berbagai alasan. Namun, jika pria tersebut sudah bertekad bulat untuk menjalani vasektomi, tetapi masih ingin memiliki keturunan, peluang keberhasilan prosedur untuk membuka kembali saluran sperma sangatlah kecil. Sebagai alternatif, mereka dapat mempertimbangkan pembekuan sperma.

    • Saat pria akan menjalani pengobatan medis

    Sebagaimana kasus Randi Bachtiar, pria yang akan menjalani terapi atau program pengobatan yang dapat memengaruhi fertilitasnya bisa mencoba pembekuan sperma jika ingin memiliki anak. Dengan demikian, sel telur pasangan wanita masih dapat dibuahi sebelum pasangan pria menjalankan proses kemoterapi, radiasi, atau pengobatan medis lainnya hingga tuntas. 

    • Saat pria memiliki pekerjaan berisiko

    Beberapa pekerjaan, seperti personel militer dan kepolisian, memiliki risiko tinggi. Sebab, saat bertugas, mereka bisa saja terluka parah, terkena penyakit yang bisa menular melalui sperma, atau terpapar zat kimia yang berdampak pada kesuburan. Maka dari itu, pria dengan pekerjaan berisiko tinggi yang ingin berkeluarga disarankan menjalani prosedur pembekuan sperma. 

    • Saat pasangan berada dalam LDM

    Pada pekerjaan tertentu, tidak menutup kemungkinan salah satu pasangan akan ditugaskan ke tempat yang jauh dalam waktu lama. Long distance marriage atau hidup terpisah dari pasangan bukanlah masalah besar, tetapi hal ini sering kali mengganggu keberhasilan program kehamilan. Sebab, kehamilan yang sukses memerlukan pembuahan pada masa subur istri, dan hal tersebut sulit dicapai jika suami sedang tidak ada di tempat.

    Tempuh Metode Pembekuan Sperma di RS Telogorejo

    Setelah menyelesaikan proses pembekuan sperma, Anda dan pasangan bisa mengambil keputusan lebih lanjut untuk memulai atau menunda berkeluarga. Jika Anda sudah siap memiliki anak, Anda dapat mengikuti program bayi tabung. Supaya lebih mudah, Anda dapat mengunjungi rumah sakit yang menawarkan layanan kriopreservasi dan IVF sekaligus, misalnya RS Telogorejo.

    Untuk Anda yang ingin membangun keluarga, RS Telogorejo menyediakan paket prosedur bayi tabung seharga Rp53.100.000,00. Harga ini sudah mencakup proses stimulasi ovarium, pemetikan sel telur, injeksi sperma, inkubasi embrio, dan pemeriksaan hormon di laboratorium sebanyak satu kali. Selain itu, pasien juga akan mendapatkan voucher makan di Healthy Lounge sebanyak 3 kali dan sebuah cooling box.

    Tidak perlu lagi khawatir soal menurunnya kesuburan, ketidaksiapan berkeluarga dalam waktu dekat, atau minimnya frekuensi bertemu pasangan saat menjalani program kehamilan. Sebab, sekarang sudah tersedia opsi prosedur pembekuan sperma, pembekuan embrio, dan bayi tabung. 

    Agar hemat waktu, Anda dapat melaksanakan berbagai prosedur tersebut di RS Telogorejo dengan paket IVF yang lengkap. Untuk reservasi dan konsultasi lebih lanjut, hubungi hotline RS Telogorejo di nomor 024 86466000 melalui telepon atau 0816666340 via WhatsApp. Anda juga bisa mendapatkan kabar terkini seputar prosedur kehamilan dan bayi tabung di website RS Telogorejo, kanal YouTube, Instagram, dan TikTok resmi RS Telogorejo.

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream