Kupas Tuntas Masalah Kesehatan Mental Gen Z
Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, sering mendapat stereotip sebagai generasi “lemah,” sulit diatur, dan cengeng. Terutama, mengenai masalah kesehatan mental. Namun, apakah itu stereotipe yang tidak mendasar atau masih sesuai realita? Mari kita pelajari berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan mental Gen Z di sini!
Tingginya Kesadaran Kesehatan Mental Gen Z
Salah satu perbedaan utama antara Gen Z dan generasi sebelumnya adalah meningkatnya kesadaran mereka terhadap kesehatan mental. Sebelumnya, topik seputar depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya sering kali dianggap tabu dan dihindari untuk dibicarakan.
Namun, di era Gen Z, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin berkembang. Mereka tidak ragu untuk membicarakan perasaan mereka, baik secara terbuka di media sosial maupun dengan sesama teman. Mereka juga lebih menerima bahwa mencari bantuan dari profesional kesehatan mental adalah langkah yang penting, yang membuat stigma terkait gangguan mental perlahan menghilang.
Perbedaan Pola Pikir Gen Z dengan Generasi Lain
Gen Z lebih peka terhadap isu-isu sosial, politik, dan lingkungan, seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan. Sebab, mereka berkembang di dunia digital, terhubung melalui smartphone dan media sosial. Hal ini sering memicu kecemasan tentang masa depan dan pada akhirnya berdampak bagi kesehatan mental Gen Z. Tekanan sosial dari perbandingan diri di media sosial juga meningkatkan kecemasan mereka. Meskipun terbuka dengan masalah mental, ekspektasi masyarakat yang tinggi sering membuat mereka merasa terbebani.
Masalah Sosioekonomi Era Gen Z yang Unik
Kesehatan mental Gen Z dipengaruhi tidak hanya oleh teknologi, tapi juga oleh kondisi sosial-ekonomi yang mereka hadapi. Mereka masuk ke dunia kerja di tengah ketidakpastian ekonomi global, dengan biaya pendidikan yang tinggi dan tingkat pengangguran yang besar. Banyak dari mereka merasa terbebani untuk meraih kesuksesan finansial dan karier di usia muda. Di saat yang bersamaan, mereka harus menghadapi perubahan dunia kerja yang semakin fleksibel, tapi penuh dengan kecemasan finansial.
Bagaimana Gen Z Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental?
Berikut beberapa langkah yang bisa membantu memelihara kesehatan mental Gen Z:
1. Melakukan media detox
Koneksi digital yang konstan dan penggunaan media sosial yang berlebihan bisa memicu stres dan kecemasan. Melakukan media detox secara rutin dapat membantu mengurangi tekanan yang datang dari dunia maya. Cobalah untuk menetapkan waktu tertentu setiap hari tanpa menggunakan ponsel atau media sosial untuk memberi diri Anda kesempatan untuk benar-benar beristirahat dan terhubung dengan diri sendiri dan dunia nyata.
2. Istirahat yang cukup
Kurang tidur dapat memperburuk kondisi kesehatan mental. Gen Z seringkali kekurangan tidur karena tuntutan akademik, pekerjaan, atau kebiasaan begadang karena penggunaan perangkat elektronik. Tidur yang baik, sekitar 7-8 jam setiap malam, berperan penting dalam keseimbangan emosi dan kestabilan mental.
3. Pola makan yang sehat
Pola makan juga berpengaruh besar terhadap kesehatan mental. Makanan yang bergizi tidak hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi suasana hati dan tingkat energi. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, serta asam lemak omega-3, seperti ikan dan kacang-kacangan, dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan fungsi otak. Hindari makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh yang dapat memengaruhi suasana hati secara negatif.
4. Olahraga teratur
Olahraga memiliki manfaat ganda, yaitu menjaga kesehatan tubuh dan mental. Aktivitas fisik seperti berlari, yoga, atau berenang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood dengan merangsang pelepasan endorfin, hormon yang memberikan rasa bahagia. Luangkan sedikit waktu untuk olahraga, misalnya setengah jam, agar kesehatan mental lebih baik setiap harinya.
5. Konsultasi dengan psikolog profesional
Terkadang, untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang lebih dalam, konsultasi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater bisa sangat membantu. Di SMC RS Telogorejo, konsultasi bisa dilakukan dengan dokter spesialis kedokteran jiwa yang berpengalaman, seperti dr. Ichinavia Harsaya, Sp.KJ. Konsultasi dengan psikolog profesional dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan, serta membantu mengelola stres, kecemasan, atau gangguan mental lainnya secara efektif.
Kesehatan mental Gen Z adalah isu penting yang tak bisa diabaikan dan dianggap sebagai stereotip remeh. Alih-alih bermental lemah, mereka sebenarnya lebih sadar dan terbuka tentang masalah mental. Dengan langkah-langkah seperti media detox, tidur cukup, olahraga, dan pola makan sehat, Gen Z bisa menjaga keseimbangan mental. Jika perlu, jangan ragu untuk konsultasi dengan ahli psikologi. Untuk informasi atau konsultasi, hubungi Call Center 024 8646 6000, WhatsApp 081 6666 340, atau kunjungi www.smc-hospital.com. Anda juga download aplikasi MySMC (iOS & Android)!
Artikel lainnya :
https://www.smc-hospital.com/gangguan-kesehatan-mental-dari-pola-asuh-orang-tua/
https://www.smc-hospital.com/overthinking-membuat-menstruasi-tidak-teratur-benarkah/
Leave a reply →