Lebih Sehat dengan Berkhitan
Khitan ( sirkumsisi / Sunat) dianggap sebagai bagian dari ambang kedewasaan bagi kaum adam. Pengertian khitan adalah tindakan bedah minor yang dilakukan dengan membuang sebagian prepitium atau kulit (kulup) di kepala penis, sehingga kepala penis menjadi terbuka.
Menurut dr. Donie Firdhianto, Sp. B, untuk mendapatkan proses dan hasil khitan yang baik, tidak hanya tergantung dari metode khitan saja. Kesiapan anak, baik fisik maupun psikis dan orang tua yang membantu perawatan luka juga menentukan, dan tidak kalah penting kemampuan dari operator (tenaga medis). Oleh karena semua tidakan bedah sekecil apapun bisa menimbulkan resiko atau komplikasi, antara lain perdarahan, infeksi, pengangkatan kulit penis yg kurang kuat ataupun kulit yang terangkat terlalu banyak, Terjadi amputasi pada kepala penis, fistula uretrokutan, nekrosis (kerusakan jaringan) pada kepala penis.
Terkadang orang juga acap mengkaitkan fenomena mistik dengan khitan. Misalnya saja adanya bayi yang dikatakan telah dikhitan oleh jin. Hal itu sama sekali tidak benar. Kondisi tersebut tak lain adalah akibat penyakit hipospadia dimana lubang penis tidak berada pada tempatnya. Kulit penis pun tidak terbentuk secara sempurna sehingga kepala penis terlihat. Keadaan penis yang semacam ini tidak boleh dikhitan. Proses khitan justru akan membuang kulit penis yang sejak awal sangat terbatas. Padahal kulit penis tersebut dibutuhkan untuk membuat lubang penis ke tempat yang sebenarnya. Muncul anggapan lain seputar pasien setelah menjalani proses khitan. Masyarakat sering melarang mereka yang usai menjalani khitan untuk makan telur dan ikan. Dikhawatirkan makanan tersebut akan membuat luka khitan menjadi gatal. Hal itupun tak sepenuhnya benar. Mereka yang usai menjalani khitan justru membutuhkan asupan protein seperti yang ada dalam dua bahan makanan tersebut. Kandungan protein akan mempercepat proses penyembuhan. Rasa gatal yang muncul merupakan proses alamiah penyembuhan.
Menurut American of academy of pediatric, manfaat khitan adalah; mencegah Infeksi saluran kemih, menurunkan resiko kanker terhadap pasien ataupun pasangan hidup dikemudian hari, dan solusi bagi penyakit dan kelainan bawaan pada anak – anak. Mereka yang tidak dikhitan akan memiliki risiko lebih besar untuk terkena infeksi, oleh karena terjadi penumpukan smegma, kotoran yang warnanya putih seperti lemak yang timbul karena sisa-sisa buang air kecil yang mengendap diantara kulit kulup dangan kepala penis (gland penis). Smegma ini apabila dibiarkan akan menumpuk dan makin banyak sehingga sering kali menimbulkan perlengketan yang terkadang menyebabkan iritasi., bahkan infeksi. Kendati begitu, mereka yang baru saja menjalani khitan tak boleh sembarangan dalam melakukan aktifitas. Tetap ada batasan aktifitas untuk bisa menunjang proses penyembuhan dan dikhawatirkan kalau tidak ada batasan akan menyebabkan terjadinya pendarahan.
Leave a reply →