logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Malas Setelah Liburan ? Mungkin Anda Menderita Ini

    Malas Setelah Liburan ? Mungkin Anda Menderita Ini

    Libur panjang adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang. Membayangkan betapa asiknya menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang saja dapat membuat hormon endorfin kita meningkat. Bersenang-senang bersama keluarga, pergi ke luar kota, mengunjungi tempat-tempat indah dapat menghilangkan penat setelah sibuk menghabiskan waktu untuk sekolah dan bekerja.

    Namun, setelah libur panjang tak jarang orang-orang merasa malas untuk memulai aktivitas seperti biasanya lagi. Situasi ini disebut dengan Post-Holiday Syndrome atau Sindrom Setelah Liburan, sebuah perasaan malas setelah liburan panjang sehingga memunculkan suasana hati yang buruk. Orang-orang enggan untuk kembali ke aktivitas normalnya karena mereka merasa terlalu nyaman berada di fase liburan tanpa harus mengerjakan pekerjaan kantor maupun sekolah. Hal ini disebabkan oleh rasa nyaman selama liburan, tanpa adanya tekanan atau tuntutan dari tugas dan pekerjaan.

    Perasaan malas yang dirasakan orang-orang juga bisa berkembang menjadi Post-Holiday Depression yang mana jika berlarut-larut akan memperburuk kondisi mental seseorang. Sindrom ini bisa dirasakan dan dialami oleh semua orang, tak peduli umur maupun pekerjaan. Dampak dari Post-Holiday Depression tidak dapat disepelekan karena dapat membuat penderitanya kehilangan motivasi bahkan depresi.

    Mahadsih Worowiranti, M.Psi Psikolog selaku salah satu psikolog klinis SMC Rumah Sakit Telogorejo menyampaikan bahwa perasaan senang yang dirasakan saat liburan sejatinya sama dengan perasaan senang yang muncul ketika seseorang tengah kecanduan bermain gadget ataupun game. Hormon endorfin yang meningkat tersebut, menjadikan kita merasa nyaman dan senang ketika liburan datang, sehingga dapat menimbulkan perasaan candu terhadap liburan.

    Post-Holiday Syndrome ini ditandai dengan adanya gejala psikosomatis, yakni :

    • Perasaan cemas
    • Tidak adanya motivasi
    • Hati selalu dalam suasana yang buruk
    • Ada kemungkinan untuk merasa mudah tersinggung
    • Muncul rasa stress
    • Mengalami depresi
    • Insomnia atau susah tidur
    • Adanya kekhawatiran mengenai uang
    • Overthinking

     

    Sindrom setelah liburan ini memunculkan berbagai emosi yang biasanya dirasakan penderitanya, seperti :

    1. Perasaan Kosong

    Perasaan ini timbul dikarenakan berbagai alasan termasuk kelelahan yang dirasakan selama liburan dikarenakan saat liburan biasanya orang-orang sibuk menghabiskan waktunya dengan berbagai kegiatan yang seru bersama dengan teman, keluarga dan orang-orang tersayang. Sementara saat liburan usai, mereka akan kembali sibuk dan tidak bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarga dan orang terdekat.

    1. Kecewa

    Perasaan kecewa ini biasanya muncul dikarenakan kita merasa tidak puas dengan durasi liburan yang didapatkan atau kecewa karena masih banyak hal yang seharusnya bisa dilakukan selama liburan, namun terkendala karena singkatnya waktu liburan yang dimiliki.

    1. Kesepian

    Tak jarang sebagian orang justru merasa sendirian dan terisolasi selama liburan. Hal ini biasanya dirasakan oleh orang-orang yang tidak bisa menghabiskan waktunya untuk liburan dikarenakan alasan pekerjaan. Sehingga ketika melihat teman-teman atau kenalannya menghabiskan waktunya bersama keluarga, akan muncul perasaan sepi.

    1. Tertekan dan Stress

    Stress bisa muncul ketika orang-orang sedang dalam perjalanan pulang dari liburan. Musim liburan biasanya menyebabkan kemacetan di jalan, sehingga lebih banyak menyita waktu untuk perjalanan. Selain itu, tugas-tugas yang datang setelah liburan usai juga bisa menimbulkan stress pada penderita Post-Holiday Syndrome.

    1. Kehilangan

    Rasa kehilangan ini muncul karena waktu yang dihabiskan bersama keluarga dan orang terdekat harus berkurang lagi dan kembali untuk mengerjakan aktivitas masing-masing seperti bekerja dan bersekolah.

    Mahadsih Worowiranti, M.Psi Psikolog menjabarkan bahwa ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menangani gejala-gejala Post-Holiday Syndrome :

    1. Beradaptasi kembali dengan kegiatan setelah liburan

    Upaya ini bisa dilakukan dengan memotivasi diri sendiri agar bisa menjalani hari dengan baik, sehingga muncul semangat dari dalam diri untuk melakukan aktivitas. Selain itu, mulai mendisiplinkan diri dengan rutinitas yang ada juga membantu untuk beradaptasi dengan aktivitas ketika kita kembali bekerja atau bersekolah.

    1. Tidak memasang target yang tinggi di hari pertama masuk kerja atau sekolah

    Pada hari pertama masuk kerja atau sekolah, orang-orang biasanya masih harus beradaptasi dengan aktivitas tersebut setelah sekian lama beristirahat. Maka dari itu, memasang target yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tubuh serta mental merasa shock.

    1. Usahakan tetap bangun pagi, berolahraga dan beribadah selama liburan

    Dengan membiasakan rutinitas tersebut dapat membantu kita untuk tetap stabil dan teratur dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

    1. Memberikan self reward setelah berhasil menjalani hari pertama kerja atau sekolah

    Self reward atau mengapresiasi diri perlu dilakukan untuk memotivasi diri dalam menjalani kegiatan di hari itu.

    1. Tidak menumpuk pekerjaan atau tugas saat liburan

    Hal ini dilakukan untuk mencegah tubuh serta mental merasa lelah, karena harus mengerjakan semua tugas dalam waktu yang singkat. Informasi lebih lengkap seputar layanan klinik psikologi SMC RS Telogorejo, dapat menghubungi ke 024 8646 6000 (contact center).

    Berita Terkait :

    holiday website

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream