logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Pasangan Long Distance Marriage yang Berhasil Dapat Momongan

    Pasangan Long Distance Marriage yang Berhasil Dapat Momongan

         Menjalani pernikahan jarak jauh atau long distance marriage (LDM) bisa menjadi tantangan besar, apalagi ketika pasangan sedang menjalani program kehamilan. Keterbatasan waktu bertemu dan tekanan emosional sering kali menjadi faktor penghambat bagi pasangan yang ingin memiliki anak. 

    Namun, bukan berarti LDM membuat pasangan tidak mungkin mendapatkan keturunan. Dengan kemajuan teknologi medis, banyak pasangan yang tetap berhasil mewujudkan impian menjadi orang tua. Salah satunya, pasangan Bapak Gagah Buntaran dan Ibu Lia Febri Dyah Astuti. Ini dia cerita mereka!

    Tentang Bapak Gagah Buntaran dan Ibu Lia Febri

    Bapak Gagah Buntaran dan Ibu Lia Febri Dyah Astuti merupakan pasangan suami istri berusia 33 tahun yang telah menikah selama delapan tahun. Bapak Gagah bekerja di Sulawesi, sementara Ibu Lia tinggal di Blora. 

    Karena pekerjaan yang mengharuskan mereka tinggal terpisah, keduanya hanya bisa bertemu setiap dua atau tiga bulan sekali. Kondisi long distance marriage ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi mereka, terutama ketika ingin menjalani program kehamilan.

    Tantangan Pertama Kali Menjalani Promil

    Seperti banyak pasangan lainnya, usaha pertama mereka untuk menjalani program kehamilan tidak berjalan mulus. Saat itu, Bapak Gagah merasa kualitas spermanya kurang optimal, sementara Ibu Lia juga merasa sel telurnya tidak cukup banyak. Tak hanya itu, mereka juga sering mendapatkan tekanan sosial dari lingkungan sekitar yang selalu menanyakan kapan mereka akan punya momongan. Hal ini tentu semakin memperberat mental mereka.

    Bapak Gagah dan Ibu Lia sudah mencoba berbagai cara, termasuk pengobatan alternatif seperti pijat tradisional. Sayangnya, semua usaha tersebut belum membuahkan hasil. Akhirnya, setelah riset lebih lanjut dan berkonsultasi dengan ahli, mereka memutuskan untuk mencoba opsi bayi tabung di IVF Center SMC RS Telogorejo.

    Tak Patah Semangat Berkat Motivasi Dokter SMC RS Telogorejo

    Selama menjalani program bayi tabung, Bapak Gagah dan Ibu Lia ditangani oleh dr. Arie Sutanto, Sp.O.G, Subsp.F.E.R, dokter spesialis obstetri ginekologi dan konsultan endokrinologi reproduksi SMC RS Telogorejo. Dengan pendekatan yang profesional dan empati yang besar, dr. Arie memberikan semangat kepada mereka untuk tetap mencoba, meski sudah berusia di atas 30 tahun.

    Menurut dr. Arie, tidak ada kata “terlalu tua” untuk memiliki keturunan. Ia selalu menekankan, “Coba dulu. Kalau yakin, pasti ada hasilnya.” Meskipun peluang keberhasilan program bayi tabung tidak 100%, dokter tetap memberikan keyakinan bahwa setiap usaha yang dilakukan tetap memiliki peluang.

    Apresiasi Pak Gagah dan Bu Lia terhadap SMC RS Telogorejo

    Bapak Gagah dan Ibu Lia merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan. Mulai dari profesionalisme dokter hingga keramahan para bidan, semua berjalan sangat baik. 

    Mereka merasa bahwa tim medis di SMC RS Telogorejo sangat proaktif dalam memberikan perhatian. Misalnya, dengan sering menanyakan perkembangan kondisi mereka dan mengingatkan jadwal kontrol secara berkala. Hal ini membuat Bapak Gagah dan Ibu Lia semakin termotivasi untuk terus berkonsultasi dan memantau kondisi kesehatan mereka.

    Kabar Long Distance Marriage Pak Gagah dan Bu Lia Saat Ini

    Pada bulan Januari 2023, Bapak Gagah dan Ibu Lia memutuskan untuk mengikuti program kehamilan bayi tabung di SMC RS Telogorejo. Percobaan pertama mereka tidak berhasil, namun hal ini tidak menyurutkan semangat mereka. Mereka terus mencoba lagi dengan bimbingan dari dr. Arie. Pada bulan Desember 2023, akhirnya mereka berhasil mencapai tahap tanam embrio di rahim Ibu Lia.

    Dua minggu setelah proses tanam embrio, Ibu Lia disarankan untuk melakukan tes kehamilan menggunakan test pack. Betapa bahagianya mereka ketika hasilnya menunjukkan garis dua, tanda positif hamil. Kini, pasangan ini telah berhasil melewati berbagai tantangan long distance marriage dan akhirnya memiliki seorang anak.

         Cerita Bapak Gagah dan Ibu Lia membuktikan bahwa meskipun jarak dan tantangan medis dapat menghambat pasangan long distance marriage mendapatkan keturunan. Tapi, dengan tekad yang kuat, dukungan medis yang tepat, dan kepercayaan diri, impian untuk memiliki momongan bukanlah hal mustahil. 

    Apakah Anda juga tertarik mengikuti jejak mereka menjadi orang tua? Jangan ragu-ragu menjadwalkan waktu konsultasi dan treatment bersama dr. Arie melalui formulir berikut atau hubungi contact center SMC RS Telogorejo (02486466000)!

    Artikel lainnya :

    https://www.smc-hospital.com/5-cara-menjaga-kesehatan-mental-selama-promil/

    https://www.smc-hospital.com/program-kehamilan-untuk-long-distance-marriage/

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream