Perjuangan Pasien Melawan Penyakit Parkinson di SMC RS Telogorejo: Kisah Inspiratif dan Perawatan Terbaik
Penyakit Parkinson adalah tantangan besar bagi banyak pasien di seluruh dunia. Di RS Telogorejo, banyak pasien yang menjalani perjuangan panjang untuk melawan kondisi ini dengan berbagai pengobatan yang tersedia di SMC RS Telogorejo.
Apa Itu Parkinson?
Penyakit Parkinson menyerang sistem saraf seseorang, sehingga mengganggu gerakan otot dan keseimbanan tubuh. Akibatnya, penderita parkinson jadi sulit berjalan dan berbicara. Kondisi ini biasanya ditandai dengan otot kaku, tubuh bergetar (tremor), hingga gerakan melambat. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor genetik, polusi lingkungan, paparan zat racun, atau trauma pada kepala.
Jika tidak segera ditangani, Parkinson bisa memberikan efek jangka panjang berupa penurunan kemampuan berpikir, gangguan pencernaan, hingga depresi. Namun, bukan berarti penderita Parkinson tidak bisa membaik. Salah satu pasien SMC RS Telogorejo, Suharto Widodo, berhasil memulihkan diri dari penyakit tersebut.
Awal Mula Penyakit Suharto Widodo
Suharto mengidap penyakit Parkinson akibat trauma di bagian kepala. Pada tahun 2024, Suharto mengalami kecelakaan. Ia menabrak mobil yang keluar dari garasi hingga menyebabkan benturan pada kepala.
Benturan tersebut menyebabkan rangsang saraf yang berlebihan di bagian otak bernama thalamus. Akibatnya, sel-sel saraf dalam thalamus jadi mengeluarkan stimulus berlebih. Stimulus ini diteruskan oleh otak ke tangan dan kaki sehingga mengalami tremor atau bergetar hebat, terutama saat Suharto merasa cemas atau gugup.
Setelah melakukan rontgen dan serangkaian tes, Suharto ternyata didiagnosis dengan penyakit Parkinson. Kondisi ini membuatnya tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Bahkan untuk makan dan minum saja, harus ada orang lain yang menyuapinya. Hal ini membuatnya mau tidak mau bergantung kepada orang lain.
Tindakan Operasi Penyakit Parkinson SMC RS Telogorejo
Dengan tekad sembuh yang tinggi, Suharto pun memutuskan melakukan tindakan operasi untuk mengatasi penyakit Parkinson yang dialaminya. Pada 2018, ia menjalani operasi talamotomi di SMC RS Telogorejo. Tindakan ini termasuk dalam prosedur brain lesioning, yakni tindakan bedah di bagian otak untuk memperbaiki jaringan saraf yang terganggu.
Sementara itu, operasi talamotomi dilakukan secara kolaborasi oleh dokter spesialis saraf, dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis radiologi, dan perawat dari tim SMC RS Telogorejo.
Sebelum operasi, Suharto harus menjalani pemeriksaan MRI dan CT Scan terlebih dulu. Tujuannya untuk menentukan titik target talamotomi secara akurat. Jadi, ketika titik tersebut menerima stimulasi yang tepat, tremor pun akan bisa berhenti. Tak hanya itu, tindakan ini juga dapat menghilangkan rasa kaku yang dirasakan oleh Suharto di bagian tangan.
Terapi Berkelanjutan untuk Cegah Efek Samping
Sama seperti tindakan medis lain pada umumnya, talamotomi untuk penyakit Parkinson juga memiliki efek samping. Biasanya, efek samping tersebut muncul akibat luka pada jaringan otak, sehingga berisiko menyebabkan pendarahan otak. Namun, dengan persiapan yang matang, efek samping tersebut bisa diminimalisir atau bahkan dicegah.
Tim medis SMC RS Telogorejo berhasil membuktikan hal tersebut. Persiapan operasi talamotomi dilakukan secara matang dan menyeluruh, sehingga efek samping yang dikhawatirkan pun tidak terjadi. Sebaliknya, justru terjadi perbaikan yang luar biasa pada kondisi Suharto. Tremor pada tangan Suharto sudah jauh berkurang. Ia juga tidak lagi merasakan kaku yang berlebihan.
Kondisi Pak Suharto Widodo Saat Ini
Sebelum menjalani operasi, Suharto harus bergantung pada orang lain. Ia tidak bisa makan dan minum sendiri karena tangannya mengalami tremor hebat. Belum lagi rasa kaku pada tangan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Jika memaksa untuk makan dan minum sendiri, sering kali Suharto justru menumpahkan makanan dan minuman.
Namun, setelah melakukan tindakan operasi talamotomi di SMC RS Telogorejo, kondisi Suharto berangsur-angsur membaik. Ia juga rutin melakukan check-up dan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan. Alhasil, tangannya tidak lagi terasa kaku dan tremornya pun jauh berkurang. Kini, ia bisa makan dan minum sendiri sehingga tidak harus sepenuhnya bergantung pada orang lain.
Tremor menjadi salah satu gejala umum penyakit Parkinson. Kondisi tersebut membuat penderita Parkinson mengalami getaran hebat pada bagian tubuh tertentu, sehingga cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun umumnya tidak mematikan, penyakit tersebut bisa memberikan efek jangka panjang bagi penderita maupun keluarga.
Itulah yang dirasakan oleh Suharto Widodo saat mengalami Parkinson akibat kecelakaan. Namun, penyakit Parkinson tidak harus mengganggu kualitas hidup asalkan segera ditangani oleh ahlinya. Suharto membuktikan hal tersebut setelah menjalani operasi tindakan penyakit Parkinson di SMC RS Telogorejo.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala Parkinson, segera jadwalkan konsultasi dan treatment dengan dokter narasumber SMC RS Telogorejo. Lakukan reservasi online atau hubungi contact center kami melalui nomor 024-8646 6000.
Artikel relevan lainnya klik disini
Leave a reply →