Kanker usus besar bisa berdampak pada kenyamanan, kualitas hidup, dan pada akhirnya nyawa. Ketahui tanda-tandanya di sini supaya Anda bisa mencegahnya!
logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • 4 Tanda Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai

    4 Tanda Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai

        Kanker usus besar (colorectal) merupakan jenis kanker yang cukup sering terjadi di Indonesia. Bahkan, menurut data dari International Agency for Research on Cancer WHO, kanker colorectal menempati urutan keempat dalam daftar kasus kanker yang paling banyak ditemukan. Namun, perlu diketahui bahwa anggapan penyakit ini hanya bisa menyerang lansia adalah pemikiran yang salah. Justru, generasi muda juga bisa mengalami gejala-gejalanya. Apa saja? Simak selengkapnya di sini!

    Gejala Kanker Usus Besar Apa Saja?

    Jika Anda mengalami keempat tanda-tanda berikut, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah Anda mengalami kanker usus besar:

    1. Perubahan pada pola BAB dan tekstur feses

    Karena mutasi sel pada usus besar mengganggu fungsi organ tersebut, hal ini akan berdampak pada pola buang air besar Anda. Misalnya, kalau selama ini Anda rutin BAB dengan lancar, Anda sebaiknya berhati-hati apabila Anda justru sering mengalami konstipasi atau diare tanpa alasan jelas. 

    Selain itu, tekstur feses juga bisa menjadi pertanda. Jika Anda mendapati bahwa feses Anda yang biasanya cukup padat dan besar tiba-tiba menjadi kecil dan keras di saat pola makan tidak berubah, Anda dapat mempertimbangkan kolonoskopi.

    2. Keberadaan lendir dan darah pada feses

    Mungkin saja, Anda kesulitan menyadari gejala kanker usus besar yang sebelumnya jika selama ini Anda tidak memperhatikan pola BAB dan kondisi feses yang dihasilkan. Namun, ada satu tanda yang sangat jelas dan memerlukan perhatian khusus jika Anda menemukannya, yaitu adanya lendir dan darah pada feses. Kedua hal ini menandakan kerusakan pada sel-sel usus besar, sehingga Anda perlu memastikan kondisi organ Anda dengan melakukan kolonoskopi.

    3. Berat badan menurun drastis

    Apakah Anda menyadari berat badan Anda berkurang secara drastis, padahal Anda sedang tidak menjalani diet apa pun? Bisa jadi, penyebabnya adalah kanker usus besar. Sebab, gangguan pada organ pencernaan–termasuk usus besar–akan menyulitkan tubuh menyerap gizi dan kalori yang diperlukan untuk kesehatan. Sehingga, nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi akan lebih banyak terbuang, dan ini pada akhirnya akan berdampak pada berat badan. Efek sampingnya, Anda juga bisa sering merasa lemas dan letih akibat kekurangan nutrisi.

    4. Rasa nyeri pada perut

    Terakhir, kanker usus besar juga ditandai dengan rasa sakit yang hebat pada perut. Rasa nyeri ini biasanya identik dengan sensasi seperti ada sesuatu yang mengendap pada perut, yaitu gas yang membuat kembung, serta rasa kram.

    deteksi kanker usus

    Faktor Risiko Kanker Usus Besar

    Beberapa hal bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala-gejala kanker usus besar. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

    • Polip pada usus besar: Meski berukuran kecil, jaringan lunak abnormal pada usus besar bisa bermutasi menjadi sel kanker kalau tidak segera ditangani.
    • Faktor genetik: Seseorang yang anggota keluarganya pernah mengalami kanker, terutama kanker colorectal, akan lebih berisiko mengidap penyakit yang sama.
    • Gaya hidup tidak sehat: Kebiasaan seperti terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi lemak jahat, minuman beralkohol, merokok, jarang berolahraga dapat mempercepat pertumbuhan sel-sel kanker.

     

    Tips Pencegahan Kanker Usus Besar Sejak Dini

    Lalu, apakah Anda bisa menurunkan risiko kanker usus besar sedari muda? Tentu saja, jawabannya iya. Kuncinya ada di menerapkan ketiga gaya hidup sehat berikut:

    1. Rutin mengonsumsi makanan tinggi serat

    Mengonsumsi makanan tinggi serat secara rutin akan membantu mengurangi risiko terjadinya kanker usus besar karena serat dapat membantu mengeluarkan zat-zat berbahaya dari tubuh lebih cepat dan menyeimbangkan mikrobiota usus. Anda bisa mendapatkan nutrisi ini dari berbagai sumber, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

    2. Rajin berolahraga

    Olahraga secara rutin dapat membantu mengurangi peradangan serta memperkuat daya tahan tubuh. Jadi, dengan berolahraga, Anda bisa menjaga kinerja metabolisme tubuh untuk mencegah obesitas, salah satu faktor risiko utama kanker colorectal. Kalau Anda baru mulai berolahraga, Anda bisa melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang secara disiplin.

    3. Berhenti merokok

    Merokok tidak hanya berbahaya bagi paru-paru, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Alasannya, zat-zat kimia berbahaya dalam rokok dapat merusak sel-sel di usus dan memicu pertumbuhan sel kanker. Jika Anda kesulitan untuk berhenti merokok, cobalah mencari dukungan dari keluarga, teman, atau ahli kesehatan.

     

    Selain menerapkan tiga tips di atas, sebaiknya Anda juga rutin melakukan screening untuk mendeteksi tanda-tanda kanker usus besar. Dengan demikian, Anda dan tenaga kesehatan bisa menerapkan strategi pencegahan yang tepat sejak dini. 

    Jika Anda berdomisili di sekitar Semarang, Anda dapat menjadwalkan check up di poli penyakit dalam SMC RS Telogorejo dengan mengisi formulir online berikut atau menghubungi nomor contact center kami di nomor 024-86466000 dari sekarang!

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream