Varises , Tak Sekedar Merusak Penampilan
Pada awal kemunculannya, varises kerap kali tidak membawa masalah yang berarti bagi tubuh. Namun, apabila dibiarkan varises bisa menjadi masalah serius. Varises sebenarnya sudah banyak dialami masyarakat di sekitar kita, terutama kaum wanita. Varises pada stadium lanjut tidak hanya merusak penampilan, namun juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah vena, terutama di tungkai bawah dan kaki. Vena adalah pembuluh darah yang bertugas mengembalikan darah kotor atau darah yang kaya kandungan karbondioksida kembali ke jantung. Ketika vena di tungkai bawah menebal, lebar, berlekuk atau membesar, maka saat itu seseorang dipastikan mengalami varises.
Saat stadium awal, varises relatif masih dapat ditangani dengan tindakkan non operasi. “Tapi sebagian besar mereka yang mengalami varises datang ke dokter ketika dalam kondisi parah,” kata dr. Antonius Sarwon Sandi Agus,Sp.BTKV, dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskuler SMC RS Telogorejo. Dikatakan varises dapat terjadi di bagian tubuh manapun, namun yang paling sering adalah bagian betis dan kaki. Penyebab varises sendiri beragam, ada yang karena faktor keturunan (genetic), perubahan hormonal selama kehamilan, menopause premenstruation, terapi pengganti hormone dan pil KB serta usia. Selain itu, faktor lain seperti kurang aktivitas, merokok, lama duduk atau berdiri, kolesterol tinggi dan kegemukan (obesitas) juga menjadi pemicu. Bagi kaum wanita, seringnya mengenakan sepatu hak tinggi juga meningkatkan resiko munculnya varises.
Keluhan paling ringan yang dialami biasanya kaki terasa nyeri, lekas lelah, linu (pada stadium awal) hingga keluhan vena yang melebar, berkelok-kelok memanjang dan luka borok kehitaman yang sukar sembuh. Jika tidak segera diobati, varises dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal. Namun sedikit sekali dari masyarakat yang menyadari bahaya yang ditimbulkan dari varises. “Mereka baru mau dilakukan terapi penanganan saat penyakitnya sudah parah seperti kaki yang menghitam, bengkak atau luka borok yang meluas,” ucap Anton. Varises, lanjutnya, bisa menyebabkan sejumlah komplikasi serius seperti penyumbatan pembuluh darah balik yang dapat menyebabkan emboliparu (pulmonary embolism /PE). Akibatnya, penderita tiba-tiba mengalami batuk darah dan sesak. Tidak hanya itu, varises bahkan secara kosmetik juga dapat menimbulkan luka terbuka yang sangat sulit sekali untuk sembuh bila tidak ditangani varisesnya.
Terobosan Teknologi
SMC RS Telogorejo sendiri saat ini telah menerapkan tindakan operasi minimal invasif yang terbaru untuk penanganan varises melalui metode Endo Venous Laser Treatment (EVLT) dengan menggunakan laser 1470nm.
Operasi EVLT ini merupakan suatu terobosan teknologi terkini untuk tindakan penyembuhan penyakit varises dengan menggunakan laser. “Metode ini menggunakan obat bius lokal dengan tingkat komplikasi rendah. Pasien juga dapat segera beraktivitas seperti biasa setelah menjalani operasi dalam waktu singkat,” imbuhnya. Kondisi itu berbeda dengan metode konvensional yang memerlukan waktu perawatan lebih lama sebelum kembali beraktifitas.
Pada metode lama, varises ditangani dengan cara operasi dimana pembuluh darah ditarik menggunakan sejenis kawat baja yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena. Metode ini menimbulkan kerusakan yang besar pada pembuluh darah vena dan cabang-cabangnya serta mengakibatkan perawatan yang lama di rumah sakit. Pasien juga lebih lama untuk dapat beraktifitas kembali seperti biasa. Sementara, dengan metode baru yang dikenal dengan nama ELVeS ™ (Endo Laser Vein System), varises diobati dengan cara memasukkan alat berukuran kecil ke dalam pembuluh darah vena. Alat tersebut mengeluarkan sinar laser yang akan memperkecil pembuluh darah yang bermasalah tanpa merusak cabang pembuluh darah vena sekitar. Teknik laser ini sendiri dilakukan bukan karena alasan estetik, melainkan untuk alasan medis dimana kondisi varises sudah sangat parah atau disebut Chronic Venous Disease (CVD). Ada enam level CVD, dimulai dari yang paling ringan dimana varises hanya menyerupai gigitan laba-laba. Sementara tahap yang paling parah adalah ketika pasien mengalami luka borok menganga yang tidak akan sembuh tanpa prosedur khusus.
Operasi dengan metode konvensional, kemungkinan untuk varises kembali lagi cukup tinggi, bisa mencapai 50 persen. Setelah penanganan pun pasien harus menjalani rawat inap dan menghabiskan banyak biaya. Sementara dengan metode laser, kemungkinan varises untuk muncul kembali jauh lebih rendah, yaitu di bawah 20 persen. Untuk pasien yang varisesnya sudah sangat parah sehingga menimbulkan luka menganga, metode laser tetap bisa dilakukan. Terkadang setelah diberi laser, luka tersebut sembuh sendiri. Namun jika lukanya terlalu lebar dan dalam, biasanya juga akan dilakukan pencangkokan kulit atau skin graft. Secara kosmetik, terapi laser ini juga disebut lebih memuaskan, karena tidak menimbulkan bekas luka seperti operasi stripping (metode konvensional).
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Call Center 24 jam SMC RS Telogorejo di nomor telepon (024) 8646 6000, (024) 8452912, Ph. 08112791949 (Dinda)
Leave a reply →